Empat Alasan UMKM Khawatir Pinjam Modal Usaha ke Bank
Sektor UMKM sering disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini mampu menggerakkan roda perekonomian dan jumlahnya mencapai 64 juta.
Sektor UMKM sering disebut-sebut sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Sektor ini mampu menggerakkan roda perekonomian dan jumlahnya mencapai 64 juta.
Jenis usahanya beragam, mulai dari sektor primer pertanian, pengolahan makanan dan minuman, industri kecil, kerajinan dan juga sektor jasa yang menyebar hingga ke desa-desa.
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana KemenKopUKM mendorong UMKM untuk masuk ke rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM. "Potensi belanja barang dan jasa Pemerintah mencapai Rp500 triliun, BUMN Rp500 triliun, IKN Rp500 triliun, dan usaha besar Rp400 triliun,"
Beberapa di antaranya pun telah terhimpun dalam bentuk klaster atau sentra-sentra produksi. Dalam mengembangkan usaha, pelaku UMKM membutuhkan modal yang tidak sedikit. Ada banyak sumber-sumber pendanaan yang bisa didapatkan, salah satunya melalui perbankan atau lembaga keuangan.
Namun tidak sedikit dari pelaku UMKM yang enggan mendapatkan modal dari sana. Setidaknya ada 4 alasan yang membuat mereka enggan meminjam dana untuk modal usaha. Berikut ulasannya yang telah dihimpun merdeka.com:
1. Prosedur Dianggap Sulit
Pengajuan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan sering memakan waktu yang lama. Para pelaku usaha menganggap prosesnya berbelit dan syaratnya tidak mudah.
Bahkan mereka merasa prosedurnya merepotkan. Utamanya menyangkut persyaratan formal dan dokumen legal yang kadang tidak mereka miliki.
2. Khawatir Tak Bisa Kembalikan Pinjaman
Banyak pelaku UMKM yang tidak mau meminjam ke bank atau lembaga keuangan dengan alasan takut tak bisa mengembalikan. Mereka merasa lebih nyaman menjalankan usaha dengan modal sendiri walaupun kecil.
Tidak sedikit yang merasa dikejar-kejar utang jika menggunakan modal dari pinjaman bank atau lembaga keuangan.
3. Kurang Informasi
Masih banyak pelaku UMKM yang tidak tahu cara menjadi nasabah bank. Kemungkinan mereka ingin mengajukan pinjaman, namun tidak mengetahui caranya karena tidak memiliki informasi yang meyakinkan.
Ada juga pelaku usaha yang belum pernah berhubungan dengan lembaga keuangan. Bahkan untuk menabung pun mereka masih merasa ragu. Kurangnya informasi ini bisa disebabkan minim lembaga keuangan yang berkantor hingga ke pedesaan.
4. Bertentangan dengan Keyakinan
Tidak sedikit juga pelaku UMKM enggan meminjam modal kepada lembaga keuangan karena bertentangan dengan ajaran agama. Permodalan yang diberikan mengandung bunga pinjaman yang dianggap tidak sejalan dengan ajaran agama tertentu.
Akibatnya mereka tidak mau memanfaatkan dana dari lembaga keuangan.
(mdk/bim)