Erick Thohir Bolehkan Pegawai BUMN LIbur di Hari Jumat, Pengamat: Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan
kebijakan tersebut tidak memiliki kepentingan yang mendesak. Performa pegawai BUMN bisa menjadi lebih rendah.
Erick menilai, peraturan tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi isu kesehatan mental atau mental health.
Erick Thohir Bolehkan Pegawai BUMN LIbur di Hari Jumat, Pengamat: Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan
Erick Thohir Bolehkan Pegawai BUMN LIbur di Hari Jumat, Pengamat: Gaji Tetap Sama, Bisa Timbulkan Kecemburuan
- Erick Thohir Angkat Bendahara Tim Pemenangan Prabowo-Gibran Jadi Dirut Pertamina
- Klaim Punya Banyak Prestasi, Erick Thohir Minta Tambahan Anggaran Kementerian BUMN Rp66 Miliar di 2025
- Erick Thohir Perintahkan BUMN Beri Kontribusi ke Masyarakat, BKI Ambil Langkah Begini
- Erick Thohir: Saya Beri Kesempatan Perempuan untuk Isi Puncak Kepemimpinan BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengeluarkan pernyataan terkait memperbolehkan pegawai Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN untuk mengambil libur di hari Jumat.
Erick menilai, peraturan tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi isu kesehatan mental atau mental health.
"70 persen generasi muda ada problem mental health, karena itu namanya kita mendorog namanya compress working schedule," kata Erick dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit, di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (8/3).
Kebijakan tersebut rupanya juga sudah diterapkan di beberapa negara, salah satunya Inggris.
Lebih dari 70 perusahaan di Inggris beserta 3.300 pekerjanya mengikuti uji coba 4 hari kerja dan 3 hari libur selama 6 bulan yang diselenggarakan oleh organisasi 4 Day Week.
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah memandang, kebijakan tersebut tidak memiliki kepentingan yang mendesak. Menurutnya hal itu bisa menyebabkan performa pegawai BUMN menjadi rendah.
"Iya itu malah nanti berdampak pada pelayanan publik dan menurut saya itu kebijakan yang nggak ada urgensinya," kata Trubus kepada Merdeka.com.
Meski berkaca dari negara lain, Trubus menuturkan Inggris sudah melalui proses uji kompetensi dan performa dari masing-masing pegawainya dengan sistem hukum yang sudah matang, sehingga patut diakui jika negara tersebut bisa menerapkan peraturan itu.
Namun sebaliknya, sangat disayangkan jika diterapkan dan itu akan merugikan serta menimbulkan kecemburuan sosial.
"Empat hari kerja gaji tetap sama, nah itu malah merugikan pegawai itu sendiri karena nanti jadi dimusuhin oleh masyarakat juga," terang dia.