Esemka Enggan Disebut Mobil Nasional, Ini Kata Airlangga
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan produsen mobil Esemka yang enggan disebut sebagai mobil nasional (mobnas). Menurut dia, Esemka merupakan salah satu merek kendaraan nasional.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan produsen mobil Esemka yang enggan disebut sebagai mobil nasional (mobnas). Menurut dia, Esemka merupakan salah satu merek kendaraan nasional.
Dia pun menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah mendukung perkembangan industri otomotif di Indonesia. Dukungan tersebut diberikan kepada semua produsen mobil termasuk Esemka.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Anang Hermansyah dan Krisdayanti akan bertarung di Pemilu? Krisdayanti diketahui akan kembali bertarung untuk merebut kursi parlemen dalam Pemilu 2024 melalui Dapil Jawa Timur V. Sementara itu, Anang Hermansyah akan berjuang untuk mendapatkan suara di Dapil V Kabupaten Bogor.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Airlangga Hartarto dengan Ormas Hasta Karya? Ketum MKGR menambahkan, dalam pertemuan dengan Airlangga, banyak arahan dan strategi yang dibagikan Ketum Golkar itu kepada seluruh pimpinan ormas yang dimiliki partai bernomor urut 4 di Pemilu 2024 ini.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
"Program pemerintah adalah mendukung industri otomotif. Jadi industri otomotifnya silakan. Kalau yang merek nasional misalnya untuk kendaraan, contohnya AMMDes, itu kan merek nasional. Kemudian ada Esemka. Kemudian kalau untuk motor berbasis listrik, ada yang mereknya Gesits. Jadi itu terkait dengan merek nasional," kata dia, saat ditemui, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (14/8).
Terkait kemungkinan adanya dampak terhadap penjualan tanpa adanya label mobil nasional, Airlangga mengatakan hal tersebut amat bergantung pada konsumen. "Kita lihat, itu jawabnya mobil merek nasional. Jadi kalau merk kan macam-macam dan merek itu nanti market yang menilai," ujar Airlangga.
Sebelumnya, Direktur PT SMK Eddy Wirajaya mengatakan, pihaknya masih enggan produknya disebut sebagai mobil nasional (mobnas). "Kami bukan mobil nasional, hanya mobil yang diproduksi di Indonesia. Jadi, jangan salah persepsi, karena pengertian mobil nasional itu luas," tegasnya.
Saat ini pihaknya akan berkonsentrasi ke model pikap, yang disebut Bima. Model ini, nantinya akan diluncurkan dalam beberapa tipe, dan dibedakan antara kapasitas mesin dan size mobilnya.
"Kenapa pickup? Karena itu bagian dari strategi kita sebagai manajemen. Kami ingin bagaimana menyeimbangkan daerah terpinggirkan, dan mulai dari situ," tambahnya.
Baca juga:
Airlangga Sebut Esemka Bakal Produksi 6.000 Unit Mobil
Kemenperin Ingin Mobil Esemka Tak Gunakan Komponen Impor
Sukiyat, Pencetus Mobil Esemka Sumbang 100 Kursi Roda untuk Masjid dan Stasiun
Rizal Ramli Kritik Janji Jokowi soal Impor dan Mobil Esemka
Pencetus Mobil Esemka Deklarasi Dukung Jokowi-Ma'ruf
Prabowo Ingin RI Bikin Pesawat Canggih, Bukan Mobil 'Etok-Etok'