Faisal Basri Ramal Ekonomi RI Hanya Tumbuh 4,9 Persen di 2020
Pada 2020 Indonesia tidak mungkin mencapai angka pertumbuhan pada 5 persen seperti tahun ini. Di tahun depan semua negara diprediksi akan mengalami penurunan yang sama.
Ekonom Senior, Faisal Basri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan akan berada di bawah 5 persen, tepatnya 4,9 persen. Hal ini karena di tahun tersebut ekonomi global mengalami perlambatan yang merata.
"Tahun depan saya perkirakan (pertumbuhan ekonomi) turun menjadi 4,9 persen," kata dia dalam acara diskusi bertajuk "Alarm Perlambatan Konsumsi" di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (20/11).
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Apa yang menurut Faisal Basri menjadi tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang diprediksi oleh Faisal Basri cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan Prabowo-Gibran? Sosok Ideal Menteri Keuangan Pemerintahan Prabowo-Gibran Pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Dalam kurun waktu 3 Prabowo-Gibran akan menyusun ulang jajaran menteri di kabinet kerja. Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri mengungkap sosol ideal yang cocok menjadi Menteri Keuangan di pemerintahan selanjutnya.
-
Apa yang dikhawatirkan Faisal Basri mengenai family office? Alih-alih menguntungkan negara, Faisal justru mengkhawatirkan rencana tersebut akan menjadi tempat pencucian uang, seperti yang terjadi di Singapura.
-
Kapan Faisal Basri memberikan tanggapannya tentang "family office"? Ekonom Senior Internasional, Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri menanggapi rencana pemerintah yang ingin membentuk skema investasi keluarga atau dikenal dengan istilah 'family office'.
Dia menjelaskan, pada 2020 Indonesia tidak mungkin mencapai angka pertumbuhan pada 5 persen seperti tahun ini. Di tahun depan semua negara diprediksi akan mengalami penurunan yang sama.
"Terlalu superior Indonesia kalau hampir semua negara turun kita naik, apa istimewanya kita? gak juga," ujarnya.
Tak Ada Sinergi Mampu Dongkrak Ekonomi
Selain itu, dia menilai saat ini tidak ada energi baru yang mampu mendongkrak roda perekonomian Indonesia.
"Kan butuh energi baru gitu, butuh pembaruan di dalam tubuh saya supaya saya segar kembali. Ini tidak begitu," keluhnya.
Saat ini, pemerintah seolah senang sekali mendorong start up unicorn dan decacorn. Padahal, kontribusi mereka terhadap perekonomian belum terlalu besar.
"Unicorn decacorn yang pengaruhnya ke ekonomi gak ada. Ada, tapi kecil ya, rugi terus, dia pengaruhnya ke pajak gak ada. Jalan tol buat (distribusi) barang-barang impor, jadi apa? Ga ada (energi baru)," tutupnya.
(mdk/idr)