Fakta di Balik Penghapusan Premium, Hanya 7 Negara di Dunia yang Masih Gunakan
Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan. Ini dilakukan karena Indonesia baru memasuki masa transisi energi.
Pemerintah memberi sinyal akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite secara bertahap. Tahap awal, pemerintah akan mendorong penggunaan bensin RON 90 atau Pertalite sebagai bahan bakar minyak ramah lingkungan. Ini dilakukan karena Indonesia baru memasuki masa transisi energi.
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, penghapusan BBM jenis Premium menjadi langkah tepat untuk dilakukan. Hal ini seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam perjanjian Paris yang sudah disepakati bersama.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Bagaimana Pertamina memastikan penyaluran Pertalite tepat sasaran? Pertamina Patra Niaga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat. “Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau secara real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan,” tutupnya.
-
Kapan Pertamax Green 92 akan menggantikan Pertalite? Pertamax Green 92 akan menjadi pengganti Pertalite mulai tahun 2024.
-
Bagaimana Pertamina akan meningkatkan kualitas BBM Pertalite? Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Siapa yang mengklarifikasi kabar penghentian penjualan Pertalite? Klarifikasi Pertamina Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menyatakan, tidak ada rencana penghentian distribusi BBM jenis Pertalite pada 1 September 2024."Masyarakat tidak perlu termakan berita hoaks. Pertalite akan terus kami salurkan sesuai kuota yang ditetapkan Pemerintah," tegas Heppy dalam keterangan resmi, Sabtu (31/8/2024).
"Di mana kita mempunyai target mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030," kata Mamit saat dihubungi merdeka.com, Jumat (24/12).
Sebagai salah satu bentuk implementasinya pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2017 yang mensyaratkan standar minimal RON 91 untuk produk gasoline dan CN 51 untuk produk gasoil sesuai dengan standar EURO 4.
Harapannya, ketika beralih ke BBM dengan RON tinggi maka akan sangat membantu dalam mengurangi polusi di Indonesia. Saat ini, jumlah negara yang menggunakan Premium juga sangat sedikit.
Berdasarkan data Pertamina, saat ini hanya ada tujuh negara yang menggunakan Premium yaitu Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan dan Indonesia. Sementara negara-negara maju sudah menggunakan BBM dengan minimal standar EURO 4.
"Jadi populasinya secara global juga sangat sedikit. Dengan demikian, memang seharusnya Premium ini di hapuskan dalam peredarannya," kata dia.
Selain itu juga, saat ini konsumsi Premium hanya 7,8 persen jika dibandingkan dengan konsumsi total BBM dan 11.70 persen jika dibandingkan dengan konsumsi gasoline seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.
Program Langit Biru
Dia menambahkan, Pertamina dengan program langit biru yang di jalankan sudah mulai memberikan pengaruh kepada masyarakat mengenai manfaat dari penggunaan BBM dengan RON tinggi. Apalagi, dia melihat banyak manfaat dihasilkan ketika beralih menggunakan BBM RON tinggi.
Berbagai macam kehandalan yang didapatkan dengan menggunakan BBM RON tinggi seperti emisi buang yang lebih rendah karena pembakaran mesin menjadi sempurna, perawatan mesin menjadi lebih murah dan hemat karena tidak perlu sering ke bengkel, jarak tempuh menjadi lebih jauh sehingga sebenarnya lebih irit jika dibandingkan dengan premium.
Di samping itu, dia melihat program Pertashop yang sedang berjalan saat ini dengan OVOO (One Village One Outlet) juga sudah tepat. Di mana BBM yang dijual adalah RON 92, ini sebagai langkah sosialisasi yang juga sangat tepat karena menyasar masyarakat pedesaan.
"Masyarakat saat ini juga sudah banyak yang beralih ke Pertalite yang RON sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan Premium tapi dari sisi harga juga masih cukup terjangkau," ujarnya.
Meski demikian, dia memahami untuk benar-benar agar masyarakat beralih ke BBM dengan RON yang tinggi memang membutuhkan waktu. Karena mesti melihat juga kondisi perekonomian masyarakat.
Oleh karena itu, jika nantinya Pertamax menjadi BBM pilihan maka pemerintah wajib memberikan subsidi ke masyarakat. Ini berkaca dengan Malaysia yang pemerintahnya memberikan subsidi kepada penggunaan BBM RON tinggi.
(mdk/bim)