Faktor Turunnya Tingkat Kemiskinan RI di Maret 2019 Jadi 25,14 Juta Orang
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap turunnya tingkat kemiskinan di Indonesia. Salah satunya adalah adanya kenaikan upah nominal dan upah riil buruh tani sepanjang September 2018 hingga Maret 2019.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2019 mencapai 25,14 juta orang atau sebesar 9,41 persen. Angka ini menurun sebesar 0,53 juta orang dibandingkan September 2018.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap turunnya tingkat kemiskinan di Indonesia. Salah satunya adalah adanya kenaikan upah nominal dan upah riil buruh tani sepanjang September 2018 hingga Maret 2019.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kapan kelas BPJS dihapus? Sehingga, Rizzky memastikan besaran iuran sekarang masih tetap sama dengan apa yang sudah berlaku selama ini."Untuk iuran masih tetap, karena tidak ada penghapusan kelas otomatis untuk iuran, ini masih mengacu kepada Perpres yang masih berlaku yaitu Perpres 64 tahun 2020 jadi masih ada kelas dan iuran masih sama," kata Irsan di kantor Kemenkes, Jakarta, Rabu (15/5).
-
Apa yang membaik di Sulawesi Utara berdasarkan rilis BPS? Kepala BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra menjelaskan, daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Kenapa kelas BPJS dihapus? Irsan mengatakan, untuk penyesuaian iuran ini masih perlu diskusi lebih lanjut.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Dia merincikan, nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada Mei 2019 naik sebesar 2,29 persen dibanding September 2018, yakni dari posisi Rp 52.665 menjadi 53.873. Sementara upah riil buruh tani per hari pada Maret 2019 juga naik sebesar 0,93 persen dibanding posisi September tahu lalu.
"Jika dibandingkan Maret 2018 nilai nominal dan riil upah buruh tani mengalami peningkatan masing masing sebesar 4,41 persen dan 2,25 persen," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/7).
Selain itu faktor lain yang menekan tingkat kemiskinan adalah, laju inflasi yang terjaga. Selama periode September 2018 sampai Maret 2019 BPS mencatat tingkat inflasi umum yaitu hanya 1,53 persen saja.
Berdasarkan data BPS, periode September 2018 sampai Maret 2019, secara nasional harga eceran beberapa komoditas pokok antara lain ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit, dan cabai merah mengalami penurunan.
"Daging ayam ras turun 1,85 persen, minyak goreng turun 2,12 persen, gula pasir turun 1,22 persen, canai rawit turun 11,21 persen, dan cabai merah turun 10,35 persen," jelasnya.
Di sisi lain, turut menyumbang terjadinya penurunan tingkat kemiskinan yakni melalui Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Di mana, TPT pada Febuari 2019 sebesar 5,01 persen mengalami penurunan dibandingkan posisi Febuari 2018 dan Agustus 2018, dengan penurunan masing-masing sebesar 0,12 persen poin dan 0,33 persen poin.
"Selanjutnya juga dikarenakan nilai Tukar Terhadap Petani (NTP) yang selalu alami peningkatan sejak Januari sampai Maret 2019 selalu berada di atas 100 persen," tandasnya.
Baca juga:
Jumlah Orang Miskin Turun Jadi 25,14 Juta Jiwa di Maret 2019, Terbanyak di Pulau Jawa
Tolak Mempekerjakan Anak, Pemkot Depok Imbau ASN Tak Gunakan Jasa Ojek Payung
Masuk MTs Pakis Banyumas Bisa Bayar Pakai Singkong dan Talas
Nestapa Asep, Penderita Stroke Ditelantarkan Keluarga di Gubuk Pemakaman
Ma Unih Si Wonder Woman Asal Garut
Saat Tanah Makam Menjadi Tempat Tinggal Masyarakat Miskin di Kamboja