Gaikindo Dorong Pemerintah Ekspor Mobil ke Australia
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut Indonesia mempunyai peluang besar untuk ekspor mobil ke Australia. Sebab, negara tersebut tidak memiliki pabrik atau tempat produksi mobil. Selama ini kebutuhan kendaraan Australia dipenuhi oleh Jepang, Thailand dan Korea Selatan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebut Indonesia mempunyai peluang besar untuk ekspor mobil ke Australia. Sebab, negara tersebut tidak memiliki pabrik atau tempat produksi mobil.
"Indonesia secara geografis adalah negara terdekat dengan Australia, dan memiliki pabrik atau tempat produksi mobil," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi, seperti dikutip dari Antara di Surabaya, Jumat (29/3).
-
Kenapa mobil Eropa menarik di Indonesia? Fitur-fitur yang dihadirkan oleh mobil Eropa sering dianggap lebih maju daripada yang lainnya. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mobil Eropa di Indonesia, dan banyak yang berpendapat bahwa harga yang dibayarkan sepadan dengan fitur-fitur yang ditawarkan.
-
Bagaimana perubahan di industri otomotif Indonesia pada era Jokowi? Terjadi perubahan besar dalam kepemilikan usaha di industri otomotif Indonesia. Variabelnya banyak.Menariknya, merek otomotif China mulai masuk pada 2017 lewat Wuling dan DFSK. Disusul Hyundai (Korea) pada 2021.Yang terbaru, merek China kembali masuk pada 2022-2023: Chery, Neta, Great Wall Motor (GWM), dan lain-lain. Varialebel utama antara lain krisis moneter 1998, krisis industri keuangan 2008, dan sebagainya. Variabel ini cukup mengubah potret raja otomotif Indonesia di era Jokowi:Dari pengusaha ke kelompok usaha (konglomerasi).
-
Kapan sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat? Pada tahun 2000-an, sektor otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Mengapa transportasi darat menjadi begitu penting di Indonesia? Transportasi darat memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, pendidikan, dan budaya.
-
Kenapa industri otomotif Indonesia berkembang pesat di era Soeharto? Saat kepemimpinan nasional berganti ke Presiden Soeharto, kebijakan otomotif Indonesia pun berubah: impor mobil CBU dilarang, mobil mesti dirakit lokal, dan kebijakan kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) pada 1970-an.
Selama ini kebutuhan kendaraan Australia dipenuhi oleh Jepang, Thailand dan Korea Selatan melewati langit dan laut Indonesia. "Hal ini sebenarnya tidak boleh terjadi apabila Indonesia bisa menangkap peluang tersebut, sebab pengirimannya kalau dari Indonesia juga lebih cepat," katanya.
Dia mengatakan, berdasarkan data Gaikindo, kebutuhan kendaraan di Australia mencapai 1,2 juta per tahun, dan selama ini dipenuhi negara lain. Sedangkan, Indonesia sama sekali belum ikut serta membidik pasar Australia.
Yohanes mengatakan, ada beberapa hambatan mengapa Indonesia sampai kini belum bisa ikut dalam memenuhi pasar mobil di Australia, seperti jenis dan kondisi kendaraan yang dibutuhkan warga Australia, serta aturan main antarkedua pemerintahan.
Oleh karena itu, kata Yohanes, Gaikindo mendorong agar pemerintah Indonesia bisa membuat aturan main bersama dengan pemerintah Australia. "Kemarin sudah ada kesepakatan, dan Kementerian Perdagangan sudah tanda tangan dengan pemerintah Australia. Saat ini tinggal mengarahkan produksi dalam negeri ke sana," tuturnya.
Namun demikian, Yohanes menyebut, Indonesia sangat jago membuat mobil jenis MPV, sedangkan Australia tidak suka dengan mobil jenis tersebut, dan pasar mereka adalah double cabin dan SUV atau jenis sedan.
"Kami juga sedang mendorong agar produksi mobil dalam negeri bisa bervariasi, dengan tetap melalui perizinan pemerintah. Tujuannya, tidak hanya membidik ekspor pasar Australia, namun bisa memenuhi pasar internasional," katanya.
Baca juga:
Faisal Basri Sindir Cara Pemerintah Ancam Boikot Produk Uni Eropa
Kejar Target Ekspor USD 15 Miliar, Pameran Industri Tekstil Kembali Digelar di RI
Penyumbang Ekspor dan Devisa Besar, Industri Jasa Diminta Dioptimalkan
Pemerintah Diminta Terapkan Strategi Menyerang Hadapi Ketidakpastian Global
Menperin Butuh Banyak Malaikat Untuk Genjot Produksi Dalam Negeri
Menperin Rayu Dubes Jerman Hapus Bea Masuk Produk RI ke Eropa
Bank Indonesia Catat Impor Kebutuhan Infrastruktur Sepanjang 2018 Capai Rp 85 Triliun