Galaxy Note 7 ditarik, saham Samsung 'kebakaran'
Investor mulai khawatir terhadap reputasi Samsung.
Saham Samsung terhitung anjlok 7 persen di perdagangan kemarin yang dipicu masalah pada Galaxy Note 7. Perusahaan menarik smartphone anyar mereka dari pasaran karena bermasalah pada batrainya dan bisa terbakar saat diisi ulang.
Samsung telah mengumumkan kepada pelanggan mereka untuk membawa kembali Note 7 dan akan dilakukan penggantian secepatnya. Hal ini juga menyusul pengumuman dari otoritas penerbangan yang melarang Galaxy Note 7 beroperasi di pesawat terbang.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Di mana Jokowi melakukan blusukan ke pasar? Saat melakukan kunjungan ke daerah, Presiden Jokowi selalu menyempatkan diri untuk blusukan ke pasar tradisonal
-
Apa yang Jokowi lakukan saat blusukan ke pasar? Saat blusukan ke pasar, Jokowi juga turut cek harga kebutuhan pokok
Berita dari maskapai ini memperdalam kekhawatiran investor dan memperburuk reputasi Samsung. Perusahaan kehilangan kesempatan besar untuk menyaingi produk terbaru Apple yaitu Iphone 7.
"Jika orang ingin membeli smartphone, mereka akan membeli Iphone 7 dan bukan Note 7," ucap analis Bernstein seperti ditulis CNN, Selasa (13/9).
Samsung telah menghentikan penjualan Note 7 sejak 10 hari lalu dan menarik 2,5 juta perangkat yang telah terjual di seluruh dunia. Samsung diperkirakan merogoh ratusan juta dolar dalam menarik smarthpone ini.
"Kabar buruk mengenai Samsung ini kemungkinan akan reda dalam beberapa bulan."
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mendorong langkah pencegahan kecelakaan dalam penerbangan yang telah diambil oleh beberapa maskapai penerbangan nasional Indonesia dalam menyikapi penarikan smartphone produk perusahaan tertentu dari pasar global.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional, Dewa Made Sastrawan mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah adanya laporan mengenai masalah baterai pada smartphone tersebut saat digunakan atau dilakukan pengisian ulang (recharge) baterai oleh penggunanya di dalam pesawat saat terbang.
"Kami mengimbau agar perusahaan penerbangan nasional Indonesia lainnya melakukan langkah-langkah serupa untuk mencegah kecelakaan penerbangan menyusul penarikan smartphone produk perusahaan tertentu dari pasar global karena permasalahan baterai tersebut," ucap Made dalam keterangan tulis, Jakarta, Selasa (13/9).
Himbauan tersebut disampaikan sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor: PM 90 Tahun 2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan Penerbangan, International Civil Aviation Organization (ICAO) Document 9284 on Technical Instruction for the Safe Transport of Dangerous Goods by Air dan ICAO Document 9481 on Emergency Response Guidance for Aircraft Incidents Involving Dangerous Goods.
"Kami selaku otoritas penerbangan sipil Indonesia akan terus berkonsultasi dengan ICAO dan otoritas penerbangan sipil negara lainnya untuk mencari cara mendeteksi dibawanya smartphone tersebut dalam penerbangan serta tentang kapan pengakhiran larangan tersebut", tambah Dewa Made.
Baca juga:
Kemenhub minta maskapai larang penggunaan Samsung Galaxy Note 7
Lion Grup & Citilink larang Samsung Galaxy Note 7 nyala saat terbang
Garuda Indonesia larang Samsung Galaxy Note 7 nyala selama terbang
AirAsia larang penumpang nyalakan Samsung Galaxy Note 7 di pesawat
Pernyataan resmi Samsung Indonesia terkait pre order Galaxy Note 7