Gelar SEPMT 2019, OJK Incar Peningkatan Investor Pasar Modal di Jawa Barat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal akan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2019 di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 19-20 Juni 2019. Tujuan dari kegiatan dimaksud, yang pertama adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal akan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2019 di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 19-20 Juni 2019. Tujuan dari kegiatan dimaksud, yang pertama adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya di daerah atas informasi aktual perkembangan di Pasar Modal.
"Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dan stakeholder lainnya," tutur Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A, Ida Bagus Aditya Jayaantara, Kamis (20/6).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK memastikan stabilitas sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
Adapun tujuan kedua untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam berinvestasi yang cerdas dan aman. Ketiga sebagai bentuk ajakan persuasif kepada masyarakat untuk dapat menjadi investor di Pasar Modal.
Keempat untuk memberikan informasi kepada perusahaan di daerah tentang akses pendanaan yang mudah melalui Pasar Modal, dan yang terakhir adalah sebagai wujud kongkret dari recycle pungutan OJK.
Berdasarkan survei indeks literasi keuangan pada 2016, indeks Pasar Modal Nasional sebesar 4,4 persen meningkat dari yang sebelumnya di 2013 yaitu sebesar 3,79 persen, artinya dari 2013–2016 mengalami peningkatan sebesar 0,6 persen.
Sedangkan untuk indeks inklusi Nasional pada 2016 juga mengalami peningkatan dari 0,11 persen di 2013 menjadi 1,25 persen di 2016, meningkat sebesar 1,14 persen.
Target peserta dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah para pelaku bisnis di daerah, wartawan, akademisi di daerah, dan Pejabat/Pegawai Kantor OJK.
Adapun kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 19-20 Juni 2019 di Bandung, Jawa Barat yakni:
1. Seminar Pasar Modal kepada akademisi, komunitas, dan masyarakat umum;
2. Workshop Go Public kepada Perusahaan Daerah di Provinsi Jawa Barat;
3. Media Gathering bersama Wartawan Daerah Provinsi Jawa Barat;
4. Pendalaman Materi Pasar Modal kepada rekan-rekan pegawai Kantor OJK Regional 2 Jawa Barat; dan
5. Business Meeting dengan Pemilik/Pengendali Kelompok Usaha di Provinsi Jawa Barat;
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Pasar Modal khususnya di Kota Bandung, Jawa Barat.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Resmi IPO, Harga Saham CCSI Melejit 30,4 Persen dari Rp250 per Lembar
MNC Vision Direncanakan Bakal IPO di 8 Juli 2019
3 Perusahaan Ini Terancam Dihapus dari Pencatatan Efek Saham
BEI Dorong Arema Melantai di Pasar Modal, Susul Bali United
Irfan Bachdim Cs Antusias Borong Saham BOLA
Resmi IPO, Saham Bali United Melambung 69,14 Persen
Begini Strategi VIVA Hadapi Revolusi Digital Industri Media