Genjot investasi syariah, OJK incar partisipasi NU dan Muhammadiyah
Massa besar dua kelompok Islam ini diyakini dapat menggenjot penetrasi investasi syariah.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengincar dua organisasi islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) guna meningkatkan investasi syariah. OJK menargetkan investasi di bank dan pasar modal syariah meningkat berkat dua kelompok islam tersebut.
Deputi Direktur Direktorat Pasar Modal Syariah OJK Muhammad Touriq mengatakan, Muhammadiyah dan NU memiliki potensi besar dalam perkembangan bank dan pasar modal syariah.
"Mereka itukan memiliki potensi besar dari dua sisi loh. Bisa saja mereka butuh pendanaan, atau sebaliknya kelebihan likuiditasnya bisa taruh ke pasar modal syariah, mungkin mereka saat ini baru kenal bank konvensional," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/9).
Cara yang dipilih adalah dengan memberikan pelatihan 'training for trainer' kepada pengurus Muhammadiyah dan NU. Harapannya, mereka bisa menyebarkan informasi mengenai keuntungan berinvestasi di bank atau pasar modal syariah.
"Kami undang pengurusnya, kemudian kami buat workshop. Pemimpinnya juga. Kami bikin training for trainer jadi pengurus kami training jadi agen," terangnya.
Selain itu, Touriq mengungkapkan, pihaknya juga bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dalam mensosialisasikan ini. OJK berharap penetrasi ini dapat masuk ke pesantren, kampus dan perusahaan.
"Kami punya OJK institute. Di sana kami melakukan pelatihan secara gratis untuk mensosialisasikan," tutupnya.