Genjot layanan fintech, BTN siapkan rekening ponsel buat para santri
Aplikasi fintech yang dikembangkan PT Data Aksara Matra untuk pondok pesantren tersebut bernama Mobile Fintech Ponpes. Ponpes Ashriyyah menjadi sasaran pertama Bank BTN karena memiliki 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha.
PT Bank Tabungan Negara Tbk menggandeng Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman dalam mengembangkan layanan keuangan berbasis digital atau financial technology (fintech). Dalam kerja sama ini, BTN dan pesantren menjajal aplikasi fintech yang diracik bersama dengan PT Data Aksara Matra, perusahaan pengembang fintech.
Kerja sama ketiga pihak ini dimaktubkan dalam penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo dan Kementerian Perindustrian di Kawasan Industri Greenland International Industrial Center, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Kapan Alfred Budiman berhenti bekerja di bank? Saya kerja di bank itu sejak 2020 dan resign kemarin pada Mei 2023, karena dulu tiap bulan saya ada gaji yang masuk ke rekening. Nah kalau sekarang, saya justru harus nabung di tanggal gajian,” terangnya.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Kenapa Bank Jatim ikut serta dalam misi dagang di Bengkulu? Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur, bankjatim berkomitmen akan selalu hadir dalam mendukung dan memberikan solusi bagi perkembangan UMKM.
"Kami ingin mengembangkan dan meningkatkan kapasitas kemandirian Pondok Pesantren sehingga industri yang mereka kelola bisa berkembang lebih baik," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (28/7).
Aplikasi fintech yang dikembangkan PT Data Aksara Matra untuk pondok pesantren tersebut bernama Mobile Fintech Ponpes. Ponpes Ashriyyah menjadi sasaran pertama Bank BTN karena memiliki 15.000 santri, 15.000 wali santri, 300 guru, serta 31 unit usaha.
Bank BTN nantinya berperan sebagai pooling fund yang menyediakan produk serta jasa perbankan yang mendukung kesejahteraan masyarakat pondok pesantren. "Bank BTN akan menyediakan fasilitas rekening ponsel sehingga para santri bisa melakukan registrasi pembukaan rekening, top up saldo dan transfer antar rekening Bank BTN serta bank lain," kata Maryono.
Sejumlah produk unit usaha syariah Bank BTN (BTN Syariah) akan mudah diakses oleh para santri, wali santri maupun pengajar di pondok pesantren, seperti rekening gaji atau payroll, giro, deposito, tabungan bernisbah lebih (tasbih), tabungan haji dan umrah, dan lain sebagainya. Selain produk tabungan, para santri dan pengajar ponpes juga bisa meraih pembiayaan baik KPR maupun modal kerja dan investasi.
"Kami melihat banyak sekali wirausahawan yang tumbuh dan berkembang dari pondok pesantren sehingga untuk lebih memotivasi, kami berikan kemudahan akses layanan produk perbankan ditambah aplikasi baru ini," kata Maryono.
Financial Technology merupakan salah satu strategi Bank BTN dalam transformasi digital Bank BTN yang digelar sejak 2015. Sejumlah inovasi telah dilakukan dalam transformasi ini, di antaranya merilis aplikasi BTN Digital Solutions, portal BTN properti untuk pengajuan aplikasi KPR online dan jual beli properti serta pembukaan Smart Branch BTN.
Maryono menambahkan, dengan menggandeng ponpes, Bank BTN juga membidik dana murah dan penyaluran pembiayaan. Hal Ini merupakan salah satu strategi UUS BTN untuk menggapai target DPK Tahun 2017 yang mencapai Rp 17 triliun dan target pembiayaan sebesar Rp 17,3 triliun.
Pada kuartal II-2017, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 15,82 triliun atau tumbuh 27,15 persen (yoy) dari Rp 12,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Penghimpunan DPK BTN Syariah pun tercatat naik 20,34 persen (yoy) dari Rp 12,99 triliun menjadi Rp 15,63 triliun pada Juni 2017.
Aset UUS Bank BTN tumbuh 22,33 persen (yoy) menjadi Rp 19,33 triliun pada Juni 2017 dari Rp 15,8 triliun di bulan yang sama tahun lalu. Laba bersih unit syariah ini juga melesat 30,03 persen (yoy) dari Rp 151,3 miliar pada Juni 2016 menjadi Rp 196,72 miliar di bulan yang sama tahun ini.
Baca juga:
Pemerintah dorong peran pesantren wujudkan kemandirian industri RI
Ekspansi usaha, MNC Bank incar dana Rp 500 M dari pasar modal
Bank Sinarmas siapkan Rp 60 miliar genjot pembiayaan UMKM di Lembang
Survei: 69 persen masyarakat NTT masih numpang rekening bank
Kenal lebih dekat Dirut Bank Nusantara Parahyangan Hideki Nakamura