Google: Permintaan Bisnis Pesan Antar Makanan Lebih Tinggi Dibanding Transportasi
Di Indonesia, Google menemukan animo masyarakat terhadap jasa antar makanan sangatlah tinggi. Itu tercermin dari tingginya pencarian brand antar makanan di Google sampai 13 kali lipat, tertinggi dibanding negara-negara tetangga.
Google mencatat, bisnis pesan antar makanan semakin menarik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Tahun ini, penjualan atau Gross Merchandise Value (GMV) dari bisnis antar makanan online di ASEAN mencapai USD 5,2 miliar atau Rp70,82 triliun.
Di Indonesia, Google menemukan animo masyarakat terhadap jasa antar makanan sangatlah tinggi. Itu tercermin dari tingginya pencarian brand antar makanan di Google sampai 13 kali lipat, tertinggi dibanding negara-negara tetangga.
-
Apa contoh kecanggihan AI di bidang transportasi online? Aplikasi Transportasi Online Aplikasi transportasi online menggunakan teknologi AI untuk melakukan hal yang sangat kompleks yaitu menganalisis lalu lintas, memprediksi waktu tempuh, dan menemukan rute tercepat.
-
Siapa yang menginvestasi Google di awal? Mereka memulai operasinya dari sebuah garasi di Menlo Park, California, dengan modal awal sebesar $100.000 yang diberikan oleh salah satu pendiri Sun Microsystems.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Siapa yang terlibat dalam studi tentang penggunaan platform digital di pedesaan Indonesia? Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
"Sebagian (perusahaan ride-hailing) sharing bahwa, 'sekarang saya GMV-nya sudah lebih banyak, lebih tinggi, di food delivery dibanding transportasi doang.' Jadi food delivery ada opportunity yang sangat besar sekali", ujar Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf di Jakarta, Senin (7/10).
Berdasarkan laporan e-Conomy South East Asia (SEA) 2019 yang disusun Google, Temasek, dan Bain & Company, bisnis pesan antar makanan telah menjadi kunci keuntungan bagi Grab dan Gojek. Keduanya merupakan pemimpin dari jasa antar makanan online di Asia Tenggara.
Meski demikian, bisnis antar makanan ini sudah menutup pemain besar. Perusahaan lokal seperti FastGo (Vietnam) dan Micab (Filipina) juga siap bersaing, bahkan di China layanan antar makanan milik Alibaba dijegal oleh Meituan.
"Layanan ini menjadi makin umum bagi pekerja profesional yang sibuk dan para keluarga untuk memesan makanan online untuk makanan sehari-hari, dan acara spesial. Berkat menghindarkan konsumen dari ketidaknyamanan cuaca panas dan kemacetan, jasa antar makanan telah menjadi makin populer di area metropolitan," jelas laporan e-Conomy SEA 2019.
Kehadiran promo dan marketing menarik menjadi pendorong popularitas jasa ini. Tetapi, kehadiran banyak jenis makanan harga terjangkau di aplikasi mulai menjadi daya tarik utama jasa ini bagi konsumen.
Sekarang penjualan jasa antar makanan baru sebesar USD 5,2 miliar, sedikit lebih rendah dari transportasi online, yakni USD 7,5 miliar. Namun, pada tahun 2025 nanti diprediksi penjualan jasa antar makanan akan mencapai USD 20 miliar dan setara jasa transportasi online.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hadapi Krisis Finansial, Startup Diminta Jangan Bakar Uang
Dulu Bernilai Rp8,5 Triliun, Kini Startup Ini Bangkrut
Jumlah Pesanan Go-Food Diklaim Meningkat 133 Persen
Menristekdikti Targetkan Startup Binaan di 2024 Capai 4.900
Platform BIG Agent Beri Peluang Lansia Bersaing di Era Ekonomi Digital
Telkomsel: Indonesia Perlu Siapkan Diri Hadapi Perkembangan Teknologi