Grab Siap Melantai di Bursa Usai Cetak Untung
CEO Grab, Anthony Tan, mengatakan Grab akan segera melantai di bursa saham dengan satu syarat. Syarat tersebut ialah Grab telah mencetak untung. Tan menjelaskan, tahun ini perseroan tercatat sudah mulai berhasil membawa keuntungan di beberapa segmentasi pasar perusahaan.
CEO Grab, Anthony Tan, mengatakan Grab akan segera melantai di bursa saham dengan satu syarat. Syarat tersebut ialah Grab telah mencetak untung.
Melansir CNBC Internasional, Jumat (15/11), Tan menyebut pihaknya akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) secepat mungkin usai berhasil profit (untung).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan BRI pertama kali melakukan penawaran umum perdana (IPO)? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023. BRI melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 dan menawarkan 3.811,7 miliar lembar saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham.
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
"Jika kami sudah mencetak keuntungan, kami jelas kapanpun siap untuk jadi perusahaan terbuka," ungkap dia.
Namun, Tan menjelaskan, tahun ini perseroan tercatat sudah mulai berhasil membawa keuntungan di beberapa segmentasi pasar perusahaan.
"Saat ini kami semakin melihat bahwa pasar semakin mencetak untung di sejumlah kota. Kami optimistis 12 bulan ke depan akan membawa progres," ujarnya.
Adapun sebagai informasi, sampai dengan saat ini Grab telah beroperasi di 8 negara di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Sampai dengan Maret 2019, valuasi Grab tercatat menyentuh USD 14 miliar atau setara Rp196 triliun (1 USD: Rp14.000).
Perjalanan Grab Hingga Menjadi Decacorn
Bagi yang bergelut dalam bidang startup, pastinya ada kebanggaan tersendiri saat startup yang dibangun bisa membawa social impact buat masyarakat. Apalagi dengan seiring berjalannya waktu, berbagai inovasi diciptakan yang tidak hanya membuatnya seksi di mata investor, tapi juga menciptakan angka pertumbuhan yang pesat untuk mendominasi dunia digital.
Indonesia pun menjadi salah satu target market para startup yang tengah berkembang. Salah satunya yang paling banyak digunakan masyarakat tanah air adalah Grab. Sebagai layanan Online to Offline mobile platform, Grab mengembangkan diri lewat inovasi yang menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
Lahir di tahun 2012 lewat konsep GrabTaxi, kini layanan Grab nggak hanya terbatas pada transportasi saja. Grab sudah mulai menjelajah ke layanan lain seperti GrabFood buat kamu yang lapar tapi malas ke mana-mana, GrabExpress berupa layanan pengantaran barang, sampai GrabFresh yang memberikan layanan belanja sayuran dan barang kebutuhan sehari-hari. Belum lagi layanan financial digital seperti GrabPay yang mulai mengganti transaksi dengan uang tunai secara perlahan.
Perkembangan Grab yang pesat sebagai Everyday SuperApp jelas membawa Grab pada pencapaian baru yang begitu menakjubkan. Perlahan tapi pasti, Grab dinobatkan sebagai startup pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara yang meraih #LevelDecacorn. Apa itu?
Jika selama ini unicorn menjadi level startup yang banyak digaungkan media, decacorn jelas merupakan kasta yang lebih tinggi lagi. Perkembangan startup dunia membawa tren decacorn menjadi sebuah pencapaian baru bagi sebuah strartup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 10 miliar. Artinya, 10 kali lipat dibandingkan unicorn, dan jelas 10 kali lebih besar.
Bukan hal yang mengherankan memang kalau melihat capaian Grab yang satu ini. Hingga saat ini, sudah lebih dari 138 juta mobile download dari aplikasi Grab, dan lebih dari 9 juta micro entrepreneur yang ada dalam jaringan Grab. Layanan mereka juga bisa dinikmati di 336 kota yang tersebar di 8 negara di Asia Tenggara. Jelas Grab adalah sebuah decacorn dengan layanan yang paling menjangkau semua kalangan, mencakup memberikan layanan terbaik, tarif terjangkau, dan membantu efisiensi waktu bagi penggunanya.
Grab, Super App terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)