Gunung Semeru Erupsi, Airnav Pastikan Navigasi Penerbangan Aman
Airnav Indonesia mengeluarkan update terkait dampak erupsi Gunung Semeru terhadap operasional penerbangan. International NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis 3 buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru.
Airnav Indonesia mengeluarkan update terkait dampak erupsi Gunung Semeru terhadap operasional penerbangan. International NOTAM Office AirNav Indonesia telah merilis 3 buah ASH NOTAM (ASHTAM) terkait aktivitas erupsi Gunung Semeru.
ASHTAM 2169 dengan sumber dari VAWR menerangkan bahwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 pukul 09.48 UTC / 16.48 WIB berstatus Red Alert.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
Terkait detail abu vulkanik, ketinggian dari permukaan tanah – Flight Level F500 (pengamatan pada pukul 09.30 UTC / 16.30 WIB), bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 50 knot.
Kemudian ASHTAM 2170, dengan sumber VAWR juga menerangkan bahwa erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada 4 Desember 2021 pukul 09.40 UTC / 16.40 WIB berstatus Red Alert, dengan kondisi serupa dari abu vulkanik.
"Hasil pilot report terhadap pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar bahwa debu vulkanik tidak dapat terlihat mengingat kondisi tertutup awan yang tebal begitu juga pengamatan dari Tower Abdul Rachman Saleh," ungkap Airnav Indonesia, dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu (4/12).
"Sampai berita ini disampaikan (4/12/2021) pukul 17.30 WIB, tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo," terangnya.
Meskipun tidak ada dampak signifikan, AirNav Indonesia tetap melakukan beberapa langkah antisipasi, yaitu AirNav Indonesia Cabang Surabaya dengan ACC MATSC dan JATSC serta Cabang Denpasar untuk sementara waktu menyarankan tidak melawati jalur penerbangan selatan Surabaya, yaitu W-33/South of SBR.
Upaya antisipasi lainnya adalah berkoordinasi dengan pihak Bandara Abdul Rachman Saleh dan Bandara Juanda untuk melakukan Paper Test, yang saat ini sedang dipersiapkan.
"Saat ini hasil koordinasi semua pesawat yang menuju wilayah Timur Indonesia, yaitu Denpasar, Lombok dan Kupang dan sebaliknya dilewatkan ke arah Utara Surabaya," jelas Airnav Indonesia.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Semeru yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan," imbuhnya.
Gunung Semeru Luncurkan Hujan Abu Vulkanik
Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) mengalami erupsi yang disertai panas guguran dan hujan abu vulkanik cukup tebal hingga dua kecamatan terpantau gelap gulita di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12) sore.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan aktifitas vulkanologi Gunung Semeru terjadi pada 15.00 WIB.
"Terjadi peningkatan aktivitas gunung berapi, disertai APG. Pemantauan dan menyiagakan personel BPBD KAB. LUMAJANG," jelas dia.
Reporter: Natasha Khairunisa Amani
Sumber: Liputan6.com