Guru besar UI kritik habis kebijakan Gita soal impor kedelai
Gita: Untuk harga kedelai, saya menteri yang pertama kali menginisiasi harga kedelai dibuat aturannya.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan , mengingatkan pemimpi Indonesia di masa depan agar memikirkan sektor agraria. Terutama terkait dengan kepemilikan tanah untuk para petani.
"Saya tetap ingin Indonesia menjadi bangsa kuat dalam hal inovasi. Tapi juga tidak meninggalkan agraria. Saya tidak mau sawah petani ditukar dan dijadikan rumah toko," kata Gita dalam acara serial seminar Dewan Guru Besar UI, di Aula Fakultas Kedokteran UI, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
-
Bagaimana gerakan tarian Gegerit? Ciri khas dari Tari Gegerit ini adalah setiap penari harus bergerak patah-patah dalam keadaan setengah jongkok sambil terus memainkan sayap yang ada di bahunya.
-
Siapa yang memuji penampilan Gita KDI? Potretnya dipuji cantik dengan balutan busana hijab yang dia kenakan.
-
Apa itu Geti Wijen? Geti Wijen merupakan salah satu kuliner tradisional dari Wonogiri. Camilan ini banyak diproduksi di Dusun Geneng, Desa Purwosari, Kecamatan Wonogiri Kota.
-
Bagaimana proses kepergian Wibowo Wirjodiprodjo? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
Gita mencontohkan sistem industri di China yang tidak meninggal sektor agrarisnya. Aturan kepemilikan lahan untuk petani sangat penting.
"Di China petani punya hak kepemilikan lahan. Ini penting petani punya tanah. Jadi siapa pun pemimpin ke depan yang menang, bidang agraria ini harus dipikirkan," papar Gita lebih lanjut.
Dalam sesi tanya jawab dengan dewan guru besar UI, Gita dikritik soal kebijakannya terkait ketergantungan impor kedelai dari Amerika Serikat. Baik dari segi harga yang membuat petani kedelai malas menanam kedelai, hingga kualitas kedelai impor itu.
"Bukannya Pak Gita pernah bilang, produksi kedelai di Indonesia lebih mahal ketimbang impor? Harga kedelai impor sekitar Rp 6000, terus mending kita impor saja kata Pak Gita sebelumnya. Bukankah itu artinya liberalisasi?" kata Sulastri salah seorang dewan guru besar UI bertanya pada gita.
Sulastri terus menyerang Gita dengan pelbagai pertanyaan tentang kualitas kedelai yang masuk Indonesia. "Bukankah di Amerika Serikat kedelai itu jenis transgenik, tidak dimakan untuk manusia? Tapi kita di Indonesia kan ada aturan tentang jenis makanan dan yang lainnya," tanya Sulastri pada peserta konvensi Partai Demokrat itu.
Gita hanya menjawab dengan diplomatis terkait peran dan tugasnya sebagai menteri perdagangan.
"Saya tidak pernah bicara tentang nasionalisme dengan liberalisasi. Untuk harga kedelai, saya menteri yang pertama kali menginisiasi harga kedelai dibuat aturannya. Saya yang mengintroduksi agar kesejahteraan petani kedelai tercapai. Sekarang harga kedelai Rp 7.450 perkilogram, sebelumnya tidak ada. Kita juga tidak nasionalis kalau tidak jaga stabilitas harga. Kebutuhan kedelai nasional saat ini 2,4 juta ton per tahun," papar Gita.
Gita justru membanggakan prestasi dan kebijakan yang dibuat selama menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Salah satunya tentang larangan ekspor bahan baku rotan.
"Saya juga minta agar larang ekspor bahan baku rotan. Itu jauh sebelum saya masuk konvensi Partai Demokrat . Dalam industri retail modern juga saya minta 80 persen produknya harus dari dalam negeri," ujar Gita.
Baca juga:
LSI: Iklan Gita Wirjawan terlambat mendongkrak elektabilitas
Indonesia rugi jika hentikan hubungan dagang dengan Australia
Indonesia-Australia memanas, Gita lirik sapi India dan Brasil
Ekspor kerajinan Indonesia siap 'jajah' negeri Belanda
Jokowi dan Gita temani PM Belanda tinjau Waduk Pluit