Habibie sebut Indonesia butuh pesawat lebih banyak dari Amerika
Besarnya potensi pasar penerbangan sangat didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Presiden ketiga Indonesia BJ Habibie melihat potensi bisnis sektor penerbangan di Tanah Air bakal semakin tinggi. Indonesia akan butuh lebih banyak pesawat terbang dibandingkan kebutuhan pesawat di Amerika Serikat.
Menurut Habibie, jumlah penduduk Amerika mencapai 300 juta. Namun jumlah orang yang naik pesawat 3 kali lipat atau mencapai 900 juta orang dalam setahun. Sementara Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta, data masyarakat yang naik pesawat per tahun baru 71 juta.
-
Apa penemuan utama B.J. Habibie yang merevolusi dunia penerbangan? Salah satu inovasi paling penting yang dihasilkan oleh BJ Habibie adalah Teori Crack Progression atau Teori Retakan.
-
Bagaimana BJ Habibie dianggap melakukan kebaikan saat menggantikan Soeharto? “Pak Habibie itu melakukan kebaikan bukan karena hukum, misalnya begitu beliau terpilih sebagai presiden menggantikan Pak Harto, apa yang diumumkan pertama? Saya akan memerintah sebentar karena tahun depan akan mengadakan pemilu,” kata Mahfud MD.
-
Apa yang menjadi kunci keberhasilan masa depan bangsa menurut BJ Habibie? Kualitas sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan masa depan bangsa. SDM yang unggul dan berdaya saing akan mengantar Indonesia sejajar dan disegani bangsa lain.
-
Kapan BJ Habibie menggantikan Soeharto menjadi presiden? Ketika Orde Baru selesai, BJ Habibie yang menggantikan Soeharto memiliki etika untuk tidak melanjutkan pemerintahannya sampai 5 tahun.
-
Kapan Habib Muhammad bin Idrus Al Habsyi meninggal? Makam Habib Muhammad meninggal di Kota Surabaya pada tahun 1917 Masehi.
-
Mengapa BJ Habibie menganggap penting belajar dan menganalisis di masa muda? Ketika muda kita habisi dengan bermalas-malasan maka tua juga akan malas-malasan lalu tak terasa besok mati, namun kalau kita banyak belajar dan banyak analisis maka saat dia tua dia menang.
Kondisi itu digunakan untuk menggambarkan masih besarnya potensi untuk menggarap pasar penerbangan dalam negeri. "Indonesia baru 71 juta dari penduduk 250 juta. Seharusnya kalau berkaca dari Amerika mencapai 700an juta orang naik pesawat per tahun," katanya di Jakarta, Rabu (26/9) malam.
Besarnya potensi pasar penerbangan juga sangat didukung oleh kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Berbeda dengan Amerika yang kondisi geografis dan wilayahnya bisa dilalui dengan angkutan darat seperti kereta api maupun mobil. Berangkat dari kondisi itu, otomatis Indonesia butuh lebih banyak pesawat.
"Sabang sampai Merauke tidak sama seperti Amerika. Kita tidak bisa dibuka dengan kereta api, mobil. Bagaimana bisa Aceh sampai Merauke dengan kereta api," katanya.
Menurut Habibie, pertumbuhan kebutuhan pesawat masih akan terus tinggi. Pesawat terbang dibutuhkan sebagai satu-satunya jalan untuk pergerakan manusia dari satu pulau ke pulau lain.