Harga Emas Global Diprediksi Bakal Terus Meroket
Sebagai aset aman atau safe haven, harga emas diproyeksi bakal terus naik bahkan menembus USD 1.600 per ounce.
Harga emas di pasar spot diprediksi bakal terus naik didorong berbagai sentimen global yang kini terjadi. Melansir Kitco, Direktur Perdagangan Global Kitco Metals Peter Hug mengungkapkan, emas telah menembus level kritis resistensinya dan momentum harga emas diperkirakan bakal cenderung terus naik.
"Melihat berbagai sentimen global yang tengah terjadi, saya optimistis akan harga emas di pasar. Mulai dari permasalahan tarif China, kemudian sejumlah bank Italia yang kini alami krisis finansial, hingga persoalan demonstran Hong Kong. Jadi banyak masalah makro ekonomi global yang membuat Anda ingin berada di pasar emas. Segala hal ini ialah peluang pembelian emas untuk Anda," papar Hug kepada Kitco News.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bagaimana harga emas Antam ditentukan? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi. Sehingga harga jual logam mulia Antam berat 1 gram dibanderol Rp1.383.000.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Hug melanjutkan, sebagai aset aman atau safe haven, harga emas diproyeksi bakal terus naik bahkan menembus USD 1.600 per ounce. Menurutnya, inversi kurva yield secara historis 95 persen akurat dalam memprediksi resesi namun biasanya juga menyebabkan penurunan ekonomi dalam satu tahun hingga kurun waktu 18 bulan lamanya.
"Meskipun inversi akan datang, dan itu dengan asumsi inversi tetap ada, itu dapat diperbaiki dengan cukup cepat oleh penurunan suku bunga The Fed, tetapi dengan asumsi inversi tetap di tempat, kami memprediksi resesi sekitar tahun 2020," katanya .
Kendati demikian, Hug melihat fenomena harga perak justru relatif lebih murah ketimbang harga emas bagi investor di Hong Kong. Begitu juga dengan logam putih, bahkan lebih disukai dibanding emas.
"Kami melihat permintaan ritel yang ekstrim untuk perak dari kantor kami di Hong Kong dan ini belum pernah terjadi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Kami mengalami kesulitan memenuhi permintaan fisik bar dari kantor kami di Hong Kong sekarang," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Harga Emas Antam Turun Rp7.000 jadi Rp759.000 per Gram
Harga Emas Kembali Cetak Rekor Baru Hari ini Menjadi Rp 766.000 per Gram
Harga Emas Diprediksi Tembus Rp 800.000 per Gram di Akhir 2019
Pecah Rekor, Harga Emas Hari ini Tembus Rp 759.000 per Gram
Harga Emas Antam Turun Tipis Rp 1.000 Menjadi Rp 754.000 per Gram
Harga Emas Naik Lagi, Tembus Harga Tertinggi di Rp 755.000 per Gram