Harga Minyak Goreng Mahal, Daya Beli Masyarakat Kelas Bawah Terganggu
Di tingkat rumah tangga, kenaikan harga minyak goreng ini menimbulkan dua kemungkinan. Mengurangi konsumsi minyak goreng atau tetap membeli minyak goreng tetapi mengurangi belanja yang lain.
Mahalnya harga minyak goreng sejak tahun lalu dinilai bisa mengganggu daya beli masyarakat. Bahkan, kondisi ini terjadi ketika inflasi mulai naik, namun tidak diikuti kenaikan pendapatan masyarakat. Terutama bagi masyarakat kelas menengah bawah yang masih terdampak pandemi Covid-19.
"Daya beli masyarakat khususnya kelas menengah bawah yang selama ini terdampak pandemi mengalami tekanan yang sangat berat," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (5/1).
-
Kapan minyak goreng akan membeku? Minyak goreng yang membeku biasanya terjadi pada saat berada pada suhu ruang yang lebih dingin, yaitu di bawah 24 derajat celcius.
-
Apa yang dibutuhkan untuk menjernihkan minyak goreng? Dengan menambahkan satu peralatan yang umumnya ada di dapur, minyak goreng dapat kembali jernih.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Siapa yang bertanya tentang minyak goreng dalam iklan tersebut? Dalam potret ini, Aaliyah terlihat berinteraksi dengan sang ayah dan bertanya tentang minyak goreng yang dia bawa sebelumnya.
-
Di mana Nasi Goreng Parahyangan awalnya dijual? Mengutip laman Redigest.id, nasi goreng Parahyangan mulanya merupakan menu khas kereta api Argo Parahyangan yang melayani rute Jakarta – Bandung dan sebaliknya.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Berdasarkan Pusat Informasi Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, per 4 Januari harga minyak goreng kemasan bermerek dibanderol Rp20.800 per Kg, harga minyak goreng curah Rp18.550 per Kg. Kenaikan harga minyak goreng juga bisa memengaruhi berbagai sektor lain, seperti sektor makanan-minuman, ritel, pedagang kecil hingga di tingkat rumah tangga.
Baca juga:
Solusi Kadin Selesaikan Masalah Pasokan Batu Bara dan Minyak Goreng Mahal
Harga Minyak Goreng Mahal, Pemerintah Bakal Beri Subsidi dari Dana BPDP Kelapa Sawit
Di tingkat rumah tangga, kenaikan harga minyak goreng ini menimbulkan dua kemungkinan. Mengurangi konsumsi minyak goreng atau tetap membeli minyak goreng tetapi mengurangi belanja yang lain.
"Mengurangi porsinya atau terpaksa beli minyak dan mengurangi kebutuhan lainnya," kata dia.
Lebih lanjut, kondisi ini juga bisa merugikan pengusaha sektor lain. Misalnya pengusaha pakaian dan elektronik yang tidak laku barangnya. Sebab masyarakat memilih membelanjakan uangnya untuk kebutuhan pokok ketimbang membeli pakaian atau elektronik yang masih bisa ditunda.
"Masyarakat jadinya lebih pilih beli kebutuhan pokok dan menunda membeli baju atau barang elektronik," kata dia.
Baca juga:
Menko Airlangga: Harga Minyak Goreng Rp14.000 per Liter Berlaku di Seluruh Indonesia
Turunkan Harga Minyak Goreng, Pemerintah Gelontorkan Subsidi Rp3,6 T untuk 6 Bulan
Daftar Harga Pangan Hari Ini, Cabai dan Minyak Goreng Masih Mahal
Pemerintah Buka Peluang Beri Subsidi Harga Minyak Goreng
Jokowi Minta Mendag Stabilkan Harga Minyak Goreng: Jika Perlu Operasi Pasar