Harga minyak murah, impor dinilai lebih baik dibanding produksi
"Lebih baik impor kalau murah daripada lanjutkan target, kalau dipaksakan nanti pasti rugi."
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menetapkan target produksi minyak sebesar 830.000 barel per hari untuk tahun 2016. Target ini dinilai masih harus di pangkas secara signifikan jika harga minyak dunia tidak mengalami perbaikan hingga tahun depan.
Kepala Hubungan Masyarakat SKK Migas, Elan Biantoro mengatakan, pihaknya akan mengimpor minyak dan menurunkan target produksi jika harga minyak dunia masih bertahan rendah. Di saat harga murah, impor jauh lebih menguntungkan daripada harus produksi sendiri. Dia akan mempertimbangkan pengurangan produksi berdasarkan dengan harga minyak dunia dan biaya produksi per barelnya.
-
Kenapa minyak bumi penting dalam ekonomi global? Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar saja, tetapi minyak bumi juga bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan aspal, pelumas, kerosin, dan nafta. Maka dari itu, minyak bumi penting dalam ekonomi global. Minyak memiliki peranan yang cukup besar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dari sisi penerimaan negara khususnya untuk penerimaan negara bukan pajak, minyak bumi menyumbang penerimaan terbesar bagi pembangunan. Namun dari sisi belanja, minyak bumi merupakan komoditas yang disubsidi negara dalam jumlah yang paling besar.
-
Kapan minyak bumi terbentuk? Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Minyak bumi sendiri terdiri dari berbagai macam campuran hidrokarbon yang sebagian besar adalah kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin. Selain itu, dapat digunakan sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak sendiri membutuhkan banyak tahapan agar dapat siap digunakan.Untuk mengetahui secara rinci, berikut merdeka.com telah rangkum proses pengolahan minyak bumi dan minyak mentah sampai dapat dimanfaatkan, yang dilansir dari ilmugeografi.com.
-
Apa sebenarnya sumber minyak bumi? Menurut Müller, minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mengatasi dampak fluktuasi harga minyak dunia? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah. “Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,” ujar Nicke.
-
Di mana minyak bumi terbentuk? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
"Sekarang ini rata-rata biaya produksi per barel minyak kita sebesar USD 22 per barel. Nah harga minyak terkini USD 38, walaupun tidak nyaman dengan harga itu kita tetap produksi dengan catatan efisiensi. Tapi kalau masih rendah terus lanjut tahun depan kita tutup beberapa sumur produksi," ujar dia saat ditemui di Media Gathering SKK Migas di Cirebon, Jawa Barat, Minggu (20/12).
Elanto mengaku pesimis jika pihaknya mampu mencapai target produksi sebesar 830.000 barel per hari mengingat harga minyak dunia yang masih berada di bawah USD 50 per barel.
"Maksimalkan sampai 830.000 barel per hari enggak mungkin dengan harga minyak sekarang, kondisi global tak bisa dikontrol. Lebih baik impor kalau murah daripada lanjutkan target, kalau dipaksakan nanti pasti rugi," jelasnya.
Selain itu, kata dia, penurunan harga minyak dunia berimplikasi positif pada penurunan biaya operasi. Sejumlah vendor Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) bakal menurunkan tarif sewa atau harga jual alat-alat produksi.
"Asumsi tahun depan minyak di harga USD 90 per barel. Kalau berlanjut cost produksi akan turun terus, kaya harga sewa rig USD 150 ribu per hari pasti turun. Kalau dulu sesuai kontrak saat harga bagus, nah sekarang dengan kontrak baru kalau tetap jual mahal jelas tidak laku," pungkasnya.
(mdk/idr)