Ini hasil rapat Pertamina dengan DPR, termasuk evaluasi distribusi LPG 3 Kg
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa manik mengatakan, RDP dengan Komisi VII DPR RI ini menjadi sebuah titik tolak bagi Pertamina untuk melakukan pembinaan, baik di induk perusahaan maupun di anak-anak perusahaan.
Komisi VII menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Pertamina (Persero) tadi malam. Rapat tersebut membahas kinerja Pertamina, termasuk mengevaluasi anak usaha perusahaan pelat merah tersebut.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa manik mengatakan, RDP dengan Komisi VII DPR RI ini menjadi sebuah titik tolak bagi Pertamina untuk melakukan pembinaan, baik di induk perusahaan maupun di anak-anak perusahaan.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
"Kami berterima kasih kepada Komisi VII DPR RI yang telah memberikan masukan. Ke depan kami akan melakukan perbaikan dan meningkatkan kinerja," ungkapnya di Ruang Sidang Komisi VII, Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (28/8).
Adapun Rapat yang berlangsung sekitar hampi 10 jam ini akhirnya menghasilkan 11 poin kesimpulan, sebagai berikut.
1. Menerima dan menyetujui penjelasan Direktur PT Pertamina terkait struktur organisasi yang meliputi jumlah anak anak perusahaan dan pengelompokan anak perusahaan meliputi, hulu (8 anak perusahaan), gas (2 anak perusahaan), Pemasaran hilir (4 anak perusahaan), keuangan (4 anak perusahaan) dan SDM (4 anak perusahaan).
2. Komisi VII meminta kepada PT Pertamina untuk menghadirkan direksi anak-anak perusahaan PT Pertamina pada RDP yang akan dijadwalkan selanjutnya.
3. Komisi VII telah menerima penjelasan Direktur Utama Pertamina tentang kinerja keuangan PT Pertamina serta kontribusi anak perusahaan untuk tahun 2016 dan semester I tahun 2017.
4. Komisi VII meminta kepada Direktur Utama Pertamina untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap distribusi LPG 3 Kg dan proses perizinan keagenan LPG bersubsidi 3 Kg yang akan dilaporkan secara bertahap dengan tahap pertama pada bulan Desember 2017 dan final pada bulan Maret 2018.
5. Komisi VII DPR RI meminta kepada Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk memberikan data SPBU yang tidak menjual BBM jenis tertentu yang merupakan PSO dan memberikan perlakuan yang adil kepada masyarakat dan juga nelayan dalam memperoleh BBM sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Komisi VII DPR RI meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk melakukan perluasan pemasangan fasilitas New Gantry System ke seluruh depo BBM.
7. Komisi VII DPR RI meminta Direktur Utama PT Pertamina untuk memasang teknologi pengukuran yang dapat digunakan pada alat angkut BBM ke SPBU, untuk mengurangi kehilangan (loss) dan meminimalkan penyimpangan dalam distribusi BBM dengan prioritas SPBN di Demak sebagai pilot project untuk diimplementasikkan di tempat lain.
8. Komisi VII DPR RI mendesak kepada Direktur Utama PT Pertamina (Persero) untuk melakukan evaluasi praktik penyelenggaraan usaha oleh PT Patra Niaga yang diduga melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundangan, dan selama masa evaluasi PT Patra Niaga menanggung kompensasi atas masalah lay of tenaga kerjanya sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dan memberikan laporan tertulis kepada Komisi VII DPR RI dan disampaikan paling lambat tanggal 6 September 2017.
9. Komisi VII DPR RI meminta PT Pertamina (Persero) untuk melakukan audit menyeluruh terhadap depo-depo BBM milik PT Pertamina (Persero) dan memetakan standar keamanan depo sesuai dengan standar keamanan internasional, bagi depo berdasarkan hasil audit yang dinyatakan tidak memenuhi standar keamanan nasional dan tidak layak perlu segera direlokasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan PT Pertamina (Persero).
10. Komisi VII DPR RI mendesak PT Pertamina (Persero) untuk segera membangun fasilitas penyimpanan LPG yang sudah dianggarkan baik melakui APBN maupun PT Pertamina (Persero)
11. Komisi VII DPR RI meminta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menyampaikan jawaban tertulis atas seluruh pertanyaan Anggota Komisi VII DPR RI dan disampaikan paling lambat tanggal 20 September 2017.
Baca juga:
Pertamina akui stok BBM di sejumlah daerah rawan krisis
ESDM kaji usulan BPH Migas beri Rp 1 triliun ke Pertamina
Tiga nama ini diajak Pertamina ke Sirkuit Jerez Spanyol
Strategi Pertamina kurangi penyebaran HIV/AIDS di wilayah operasi
Pertamina sulap SD reyot pinggir sawah Tuban jadi megah