Hati-Hati, Polri Bakal Obrak-Obrak Pengoplos Beras Bulog
Kepala Subbagian Satgas Pangan Polri, Kombes Pol Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan Perum Bulog soal adanya pemilik gudang di Pasar Cipinang yang mencampur beras beda kualitas dan memanipulasi karung.
Satgas Pangan Polri mengaku sudah memproses hasil temuan Perum Bulog terkait pedagang nakal yang menjual beras oplosan kepada konsumen akhir (end user).
Kepala Subbagian Satgas Pangan Polri, Kombes Pol Iksantyo Bagus Pramono mengatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan Perum Bulog soal adanya pemilik gudang di Pasar Cipinang yang mencampur beras beda kualitas dan memanipulasi karung.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa ciri khas dari Beras Rojolele? Beras Rojolele merupakan salah satu jenis beras yang cukup terkenal di Indonesia. Karakteristik beras ini memiliki tekstur yang pulen dan lembut. Aroma yang dihasilkan dari beras Rojolele ini sangat khas, harum, dan menyebar saat beras tersebut dimasak.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
-
Apa tugas utama Brimob Polri saat ini? Korps Brimob Polri bertugas menanggulangi gangguan Kamtibmas berkadar tinggi, utamanya kerusuhan massa, kejahatan terorganisasi bersenjata api, bom, bahan kimia, biologi dan radioaktif.
-
Apa saja barang bukti yang berhasil disita dalam razia gabungan Polri dan Bea Cukai? "Narkotika berbentuk sabu sebanyak 29 kg, ekstasi sebanyak 105 butir, kokain sebanyak 4,61 gram, ganja sebanyak 17,24 gram, obat keras 39 butir, botol minuman beralkohol tidak sesuai dengan ketentuan sebanyak 32.258 botol," papar Mukti dalam keterangannya.
-
Kenapa tiga anggota Polri ini mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya? Sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang berjasa besar dengan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian, atau tidak pernah cacat selama bertugas di kepolisian,"
"Hasil laporan dari beliau kita tindak lanjuti yang di Cipinang. Sementara kita lakukan pemanggilan kepada yang ditemukan di situ orangnya, kemudian saksi-saksi sudah kita panggil," kata Bagus di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Rabu (8/2).
Secara proses, Satgas Pangan Polri sudah menyerahkan temuan Bulog untuk diperiksa di laboratorium. Namun, dia belum mau membeberkan temuan tersebut sampai memperoleh hasil.
"Jadi sementara sabar dulu, karena kalau Polri harus berdasarkan kegiatannya ilmiah, harus ada yang dibuktikan. Sementara itu yang masih kita lakukan," ujar Bagus.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso beserta tim telah melakukan sidak ke gudang milik PT Food Station Tjipinang Jaya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (3/2).
Hasilnya, dia mendapati adanya sejumlah gudang yang diduga menyelewengkan beras milik pemerintah.
Dari kunjungan ke tiga gudang Cipinang, Budi Waseso menemukan dua yang terindikasi melakukan pelanggaran. Salah satunya, beras Bulog yang dioplos dengan merek lain.
Dia lantas meminta wartawan bersabar terkait temuan tersebut. Dia pun menanti hasil penyelidikan yang dilakukan pihak Satgas Pangan Polri.
"Satgas pangan enggak usah dikejar-kejar. Beliau tuh tahu pekerjaannya. Karena saya ada di sana juga dulu. Cuman datanya macam-macam. Ada yang mungkin ditindak, ada yang dipantau sampai jaringan besarnya," ungkapnya.
Bahkan, Buwas buka kemungkinan, bisa saja ada oknum dari pihak Bulog yang ikut bermain dalam penjualan beras oplosan dalam jaringan besar tersebut, atau bahkan dirinya sendiri.
"Saya bilang, jangan-jangan nih jaringan besar ada di Bulog. Lah kan bisa juga. Jangan-jangan mungkin malah Dirut Bulog, ya kan gitu bisa. Makanya jangan disuruh-suruh, biar aja. Tenang, pasti ditangani, percaya sama saya," tuturnya.
(mdk/idr)