Hingga 11 Mei 2018, peserta program JKN-KIS capai 197,4 juta jiwa
BPJS mencatat jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hingga 11 Mei 2018 sebesar 197,4 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat dari total catatan sepanjang 2017 yang hanya mampu mencapai 187,9 juta jiwa.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat jumlah peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) hingga 11 Mei 2018 sebesar 197,4 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat dari total catatan sepanjang 2017 yang hanya mampu mencapai 187,9 juta jiwa.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris mengatakan, dari total capaian tersebut pendapatan iuran yang dikelola BPJS Kesehatan tahun 2017 mencapai Rp 74,25 triliun rupiah. Jika diakumulasikan sepanjang 4 tahun maka total iuran JKN-KIS mencapai Rp 235,06 triliun.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan layanan kesehatan bagi pesertanya? Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Siapa yang menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan? Penghargaan diberikan kepada jurnalis media cetak, media online, photostory jurnalistik, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa saja kategori penghargaan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan? Penghargaan tersebut diberikan kepada jurnalis media cetak, media online, photostory jurnalistik, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
-
Apa saja contoh layanan inovatif yang diluncurkan BPJS Kesehatan? Hadirnya Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), Chat Asisstant JKN (CHIKA), Voice Interractive JKN (VIKA), BPJS Kesehatan Care Center 165, hingga i-Care JKN serta inovasi berbasis teknologi lainnya menjadi bukti BPJS Kesehatan bergerak maju untuk memberikan pelayanan yang mudah dijangkau dan mudah diakses oleh seluruh peserta JKN.
"Dari tahun 2014 hingga 2017 mengalami lonjakan mencapai 82,34 persen. Di mana pada 2014 lalu hanya mencapai Rp 40,72 triliun, dan di 2017 ini jumlah pendapatan iuran mencapai Rp 74,25 triliun," ungkap Fachmi dalam Public Exposr BPJS Kesehatan, Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program Tahun 2017, di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/5).
Fachmi mengatakan, saat ini ada 12.606 kantor cabang dan 59.937 unit ATM bank mitra BPJS Kesehatan (Mandiri, BRl, BNI, dan BTN) yang siap melayani pembayaran iuran peserta JKN-KIS. Peserta JKN-KIS juga nantinya bisa membayar iurannya melalui internet banking, sms banking, mesin EDC, autodebet, mobile banking, jaringan minimarket, Kader JKN. Kantor Pos, Pegadaian, aplikasi Go-Jek, Pay Tren, dan sebagainya.
Selain itu, ada sebanyak 75.64 persen penduduk Indonesia telah ter-cover jaminan kesehatan lewat JKN-KIS. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, lanjutnya sepanjang 2017 BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 21.763 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri dari puskesmas, Dokter Praktik Perorangan(DPP), klinik TNI/Polri dan lain-lain.
Di samping itu, pada tahun yang sama ditingkat Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 2.268 rumah sakit dan klinik utama.
"Pada tahun 2017, permanfaatan di FKTP mencapai 150,3 juta, pemanfaatan di poliklinik rawat jalan rumah sakit sebesar 64,4 juta, dan pemanfaatan rawat inap di rumah sakit sebanyak 8,7 juta. Jika ditotal maka ada 223,4 juta pemanfaatan pelayanan kesehatan diseluruh tingkat pelayanan,"
Sementara, di tahun 2017 indeks kepuasan fasilitas kesehatan yang melayani pasien JKN-KIS secara total mencapai 75,7 persen. Khusus di tingkat FKTP, indeks kepuasan mencapai 75,9 persen, sementara di tingkat FKRTL adalah sebesar 75,2 persen. Angka-angka tersebut termasuk dalam kategori tinggi dan sesuai angka yang ditetapkan pemerintah.
"Untuk tingkat kepuasan peserta JKN-KIS tahun 2017 juga masuk dalam kategori tinggi yakni sebesar 79,5 persen," tukasnya.
Baca juga:
Daftar, pasien BPJS tak perlu lagi antre lama di RSUP Sardjito
RS Pelni resmikan layanan eksekutif bagi pasien BPJS
Banyak warga Solo menunggak iuran bulanan JKN KIS
Gubernur Aceh klaim JKA lebih baik dari BPJS
Cerita Gigih dirikan WeCare, buat berdonasi semudah menjentikkan jari
66 Juta warga tak terlindungi BPJS Kesehatan, Bamsoet ingatkan Kemenkes