Hingga Juli 2021, OJK Catat Investor Pasar Modal Tumbuh 93 Persen
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso melaporkan sampai Juli 2021 jumlah investor pasar modal meningkat 93 persen (yoy) menjadi 5,82 juta. Peningkatan tersebut didominasi investor ritel yang berusia di bawah 30 tahun.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso melaporkan sampai Juli 2021 jumlah investor pasar modal meningkat 93 persen (yoy) menjadi 5,82 juta. Peningkatan tersebut didominasi investor ritel yang berusia di bawah 30 tahun.
Wimboh menuturkan pertumbuhan investor ritel tersebut meningkat 2 kali lipat dari sejak awal pandemi yang terjadi di awal tahun lalu. Ini menunjukkan tingginya optimisme investor pasar modal Indonesia, meski tekanan pandemi masih terus berlanjut.
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa OJK menyelenggarakan Pasar Keuangan Rakyat (PKR) di Sumbawa Barat? Perluasan akses keuangan merupakan salah satu strategi yang efektif untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan. Melalui akses pembiayaan yang mudah dan murah, penciptaan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru di berbagai daerah akan dapat terwujud,” kata Ogi, Minggu (29/10).
-
Apa yang dimaksud Jokowi dengan 'Membeli Masa Depan' ketika berbicara tentang investasi di IKN? "Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan," ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6).
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
"Peningkatan jumlah investor ritel tersebut juga merupakan hasil dari transformasi digital yang menjadi kunci utama bagi pendalaman basis investor di pasar modal," kata Wimboh dalam Pembukaan HUT Pasar Modal Ke-44, Jakarta, Selasa (10/8).
Sekaligus mencerminkan, kinerja di pasar modal masih dianggap menjadi instrumen investasi yang berdaya tahan. "Keberhasilan ini merupakan upaya kita bersama dalam menjaga volatilitas pasar modal agar senantiasa stabil dan terkendali," sambungya.
Sampai tanggal 9 Agustus 2021 kemarin, OJK menilai industri pasar modal masih dalam kondisi yang stabil. IHSG tercatat menguat ke level 6.127,46 atau tumbuh 99,36 persen (yoy). Tumbuh sebesar Rp 117,94 triliun dari 27 emiten baru yang melakukan penawaran umum.
"IHSG hingga 9 Agustus 2021 tercatat menguat ke level 6.127,46 atau tumbuh 99,36 persen atau sebesar Rp 117,94 triliun," kata dia.
Pencapaian tersebut belum termasuk realisasi IPO Bukalapak yang baru efektif pada 6 Agustus lalu. Namun, capaian tersebut telah melampaui perolehan di tahun 2020 yakni Rp 118,7 triliun. Dia optimis, akhir tahun ini, capaian kinerja pasar modal akan terus meningkat dan kembali ke masa sebelum pandemi.
"Kami yakin dapat kembali mencapai level sebelumnya pandemi yakni di akhir tahun 2021," kata dia.
Berdasarkan catatan OJK, masih terdapat 83 penawaran umum yang masih dalam proses (pipeline) senilai Rp 52,56 triliun. Adapun 40 penawaran umum diantaranya akan dilakukan melalui mekanisme IPO. Ke depan, OJK akan terus meningkatkan basis suplai dengan mengakomodir calon emiten dari new economy atau startup, untuk melakukan yang diharapkan dapat meramaikan perdagangan saham di BEI.
Baca juga:
LPKR Berpotensi Cetak Rekor Marketing Sales Capai Rp 3,5 T di 2021
1 Agustus 2021, LPKR dan LPCK Resmi Gabung Daftar Efek Syariah
IHSG Berpotensi Hijau Jelang Rilis Data Ekonomi Kuartal II-2021
Semester I, Pendapatan Lippo Karawaci Tumbuh 36 Persen Menjadi Rp 7,23 T
IHSG Dibuka Menguat, 8 Saham Ini Rekomendasi Analis
XL Axiata Berniat Beli Mayoritas Saham Pemilik First Media