HSBC gandeng Sampoerna Foundation rilis modul fintech pertama di Indonesia
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, menyebutkan sebanyak kurang lebih 60 dosen dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan pelatihan lewat modul financial keuangan terbaru. HSBC Indonesia ingin berbagi pengalaman dan kapabilitas sebagai praktisi industri.
Sektor keuangan mengalami transformasi sejalan dengan kemajuan teknologi. Salah satunya adalah industri keuangan berbasis teknologi atau finansial technology (fintech). Dengan perubahan konstan tersebut, otomatis diperlukan lebih banyak lagi bankir-bankir dengan kompetensi dan spesialisasi khusus di bidang perbankan modern.
PT Bank HSBC Indonesia bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui Sampoerna University (SU) kembali mengadakan program edukasi Training For Trainers (ToT) bagi para dosen di bidang keuangan dan perbankan.
-
Bagaimana hibank membantu UMKM naik kelas dan go global? Hibank merupakan Digital First SME Bank milik BNI yang fokus memfasilitasi UMKM mampu naik kelas dan bersama BNI mendorongnya go global.
-
Kapan HBS Bandung didirikan? Sekolah itu didirikan pada tanggal 1 Juli 1915.
-
Di mana HBS Bandung terletak? Bandung merupakan sebuah kota besar yang sudah berkembang sejak era penjajahan Belanda. Di kota itu, terdapat sebuah bangunan sekolah tua yang masih berfungsi hingga kini.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Mengapa BNI meluncurkan hibank? Silvano menyebutkan, potensi UMKM di Indonesia sangat besar. “UMKM ini bersifat informal, akses pembiayaan masih sangat terbatas, perbankan perlu hadir, itulah sebabnya kita perlu tahu bahwa digital adalah kuncinya. Dan oleh sebab itulah kami memiliki hibank,” ujar Silvano dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 dengan tema Inclusive Digital Transformation, di Jakarta, Rabu (6/9).
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia, Nuni Sutyoko, menyebutkan sebanyak kurang lebih 60 dosen dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan pelatihan lewat modul financial keuangan terbaru. "Modul ini Juga merupakan modul FinTech pertama yang pernah dibuat di Indonesia, yang berfokus pada tiga topik mutakhir di bidang keuangan dan perbankan modern, yaitu microfinance, wealth management dan Financial Technology," kata Nuni di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (6/8).
Dia menjelaskan bahwa perkembangan ilmu keuangan dan perbankan merupakan salah satu fokus utama HSBC Indonesia. "Apalagi di tengah transformasi industri yang demikian cepat. Kami melihat perlunya penguatan edukasi bagi pengajar secara strategis, yang merupakan garda terdepan Institusi pendidikan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia Indonesia," ujarnya.
Nuni menambahkan, lewat modul pelatihan ini, HSBC Indonesia ingin berbagi pengalaman dan kapabilitas sebagai praktisi industri. "Semoga dapat bermanfaat bagi para dosen keuangan dan perbankan untuk mendidik para calon bankir profesional di daerahnya masing-masing. Hal ini merupakan cerminan komitmen HSBC untuk senantiasa mendorong bisnis yang berkesinambungan dengan meningkatkan kualitas masyarakat, dl manapun HSBC berada," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Project Manager Program Kerja Sama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University, Wahyoe Soedarmono mengatakan bahwa teknologi menjadi salah satu faktor yang tengah menjadi sorotan di dalam dinamika bidang keuangan dan perbankan modern.
"Disrupsi teknologi menghadirkan pemain-pemain baru di sektor keuangan dan perbankan seperti Financial Technology (FinTech). Kondisi ini dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi stabilitas sektor keuangan dan perbankan. Untuk mampu menciptakan iklim industri yang kondusif di tengah disrupsi teknoiogi tersebut, diperlukan kolaborasi antar pemain industri, termasuk pelaku industri konvensional seperti perbankan dan pelaku industri berbasis teknologi seperti FinTech," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kolaborasi antar pemain industri, tentunya diperlukan pula lebih banyak lagi bankir yang memiliki kombinasi pengetahuan dan kemampuan di bidang perbankan konvensional dan FinTech. Sayangnya, hingga saat ini jumlah institusi pendidikan setingkat universitas dengan konsentrasi keuangan dan perbankan modern masih terbilang minim.
"Lewat pelatihan berbasis modul yang up to date, kami berharap para dosen tetap mampu beradaptasi dengan perkembangan pesat industri modern, sehingga dapat menciptakan efek multiplier terhadap kemajuan dunia pendidikan keuangan dan perbankan Indonesia."
Baca juga:
Blue Bird bisa bayar pakai TCASH
Kreditcepat resmi terdaftar dan diawasi oleh OJK
Ini hambatan pengembangan fintech di Indonesia versi OJK
Fintech dinilai jadi salah satu kunci UKM Indonesia naik kelas
Kemenkominfo bakal blokir aplikasi fintech ilegal di Indonesia
OJK: Mayoritas fintech ilegal di Indonesia berasal dari China
Satgas Waspada Investasi laporkan 227 fintech P2P ilegal ke Bareskrim