IHSG Ditutup Menguat Ditopang Bauran Kebijakan Bank Indonesia
Seperti diketahui, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan menghadapi volatilitas nilai tukar dan aliran modal agar konsisten dengan target inflasi. Tujuannya untuk mengimplementasikan target inflasi. Sebab apabila hanya diatasi dengan kebijakan suku bunga, ini dinilai belum cukup.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,85 persen ke level 5.176,1. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp12,13 triliun. Lalu asing net buy sebesar Rp 12,8 miliar.
Dari sisi internal, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan kondisi ini dipicu strategi bauran kebijakan yang di terapkan oleh Bank Indonesia untuk menstabilkan perekonomian dan mata uang Rupiah. Kebijakan tersebut sebelumnya sudah diterapkan di masa ekonomi global bermasalah akibat perang dagang antara AS dan China serta BREXIT, terbukti cukup andal.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana HBS Bandung terletak? Bandung merupakan sebuah kota besar yang sudah berkembang sejak era penjajahan Belanda. Di kota itu, terdapat sebuah bangunan sekolah tua yang masih berfungsi hingga kini.
-
Bagaimana ciri khas bangunan Gedung Bank Indonesia di Aceh? Ciri khas bangunan ini yaitu terdapat 3 bagian gedung, bangunan induk berada di tengah lalu diapit oleh dua bangunan di sebelah kiri dan kanannya.
"Di masa Pandemi Covid-19 Bank Indonesia juga menerapkan strategi bauran kebijakan yang berkaitan dengan dua hal," kata Ibrahim kepada wartawan, Jakarta, Rabu (14/10).
Seperti diketahui, Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan menghadapi volatilitas nilai tukar dan aliran modal agar konsisten dengan target inflasi. Tujuannya untuk mengimplementasikan target inflasi. Sebab apabila hanya diatasi dengan kebijakan suku bunga, ini dinilai belum cukup.
Agar kebijakan suku bunga tetap konsisten dengan target inflasi yang sudah ditentukan maka, Bank Indonesia terus melakukan intervensi nilai tukar dan manajemen aliran modal.
Untuk itu, Bank Indonesia melakukan intervensi melalui pasar spot, Obligasi, Domestic Non Delivery Forward (DNDF) atau transaksi derivatif valas terhadap rupiah. Cara ini lebih efektif dalam stabilisasi nilai tukar untuk tujuan stabilitas harga.
Selanjutnya, bauran kebijakan yang berkaitan dengan kebijakan moneter untuk stabilisasi harga dan makroprudensial. Ini dilakukan untuk stabilitas sistem keuangan, perputaran keuangan lebih banyak berkaitan dengan kredit.
Sisi Eksternal
Dari sisi eksternal, penguatan IHSG disebabkan adanya harapan Kongres Amerika Serikat akan meloloskan RUU stimulus terbaru menjelang pemilihan presiden 3 November terus memudar. Akibatnya prospek ekonomi kemungkinan masih akan melambat akibat dari pandemi Covid-19 yang kasusnya terus meningkat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi menghalangi harapan untuk langkah-langkah stimulus. Dia juga menolak paket USD 1,8 triliun yang diusulkan Presiden Donald Trump, dengan mengatakan hal itu jauh dari apa yang diminta pandemi dan resesi yang dalam ini.
Selain itu, berita hari Selasa yang menyatakan Eli Lilly and Co. (NYSE: LLY) menghentikan uji klinis yang disponsori pemerintah untuk perawatan antibodi Covid-19. Ini terjadi sehari setelah Johnson & Johnson menangguhkan uji klinis untuk vaksin virus corona.
"Ini karena penyakit misterius di salah satu peserta, penurunan selera risiko investor, dengan harapan bahwa pengobatan Covid-19 akan segera dirilis," kata Ibrahim.
Di sisi lain, selama pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia, para pemimpin keuangan global memberikan peringatan yang mengerikan. Mereka menyatakan terjadi kegagalan untuk menutup Covid-19, mempertahankan stimulus, dan menangani negara-negara berkembang.
"Utang yang meningkat akan menghancurkan pemulihan yang rapuh. Menurut data Universitas Johns Hopkins jumlah kasus Covid-19 global mencapai 38 juta pada 14 Oktober," kata dia.
Sementara itu, Inggris terus berjuang melawan gelombang kedua kasus Covid-19. Mereka juga kembali menerapkan langkah-langkah yang membatasi aktivitas ekonomi.
Lebih lanjut adanya kekhawatiran tentang kemajuan kecil yang dibuat menuju kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa. Hal ini dilakukan dengan waktu kurang dari dua hari untuk melanjutkan tenggat waktu yang diterapkan sendiri oleh Perdana Menteri Boris Johnson pada 15 Oktober.