Ikut standar dunia, Adhi Karya perlebar jarak rel LRT
"Pertimbangannya itu karena populasi kereta di dunia umumnya jarak jalurnya segitu."

PT Adhi Karya (Persero) Tbk terus mengejar pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT). Pembangunan fisik koridor Cibubur-Cawang saja saat ini telah mencapai 10 persen, dan proyek keseluruhan ditarget selesai pada 2018 mendatang.
Selain itu, perusahaan pelat merah tersebut saat ini akan melakukan pelebaran rel sepanjang lintasan 81,6 kilometer untuk koridor Cibubur-Cawang, Bekasi-Cawang dan Cawang-Dukuh Atas.
Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengatakan, pelebaran jarak rel kereta tersebut dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan dari populasi kereta di dunia. Pelebaran yang dilakukan tersebut semula 1.067 milimeter menjadi 1.435 milimeter.
"Pertimbangannya itu karena populasi kereta di dunia umumnya jarak jalurnya segitu," kata Budi seperti ditulis Sabtu (20/8).
Penambahan lebar rel ini dimaksudkan untuk mempermudah pengadaan kereta nantinya. Karena, umumnya kereta yang diproduksi di seluruh dunia menggunakan ukuran standar untuk melintas di atas rel selebar 1435 mm.
Dengan adanya pelebaran rel tersebut, akan ada penambahan biaya. Namun Budi memastikan penambahannya tidak terlalu signifikan.
"Kira-kira ada penambahan tapi tidak terlalu signifikan, jadi kami sama sekali tidak mengalami kerugian, enggak ada," ucapnya.
Baca juga:
Menhub Budi: Masalah paling pelik LRT Palembang hanya soal lahan
Menhub Budi: LRT Palembang jadi proyek percontohan semua daerah
Aturan baru Jokowi, PT KAI jadi operator LRT Jakarta
Ini aturan baru Presiden Jokowi percepat pembangunan LRT Jakarta
Sebut pembangunan LRT berjalan lancar, Ahok targetkan selesai 2018
Ahok yakinkan CIMB Securities buat investasi proyek LRT
Alex Noerdin: LRT di Palembang beroperasi penuh 1 Juni 2018