Imbas Corona, ILO Sebut 1,6 Miliar Pekerja Informal Terancam Kehilangan Kerja
Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi sekitar 1,6 miliar pekerja sektor informal terancam kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19). Jumlah tersebut hampir separuh dari total 3,3 miliar pekerja sektor informal di dunia.
Organisasi Buruh Internasional (ILO) memprediksi sekitar 1,6 miliar pekerja sektor informal terancam kehilangan pekerjaan akibat krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19). Jumlah tersebut hampir separuh dari total 3,3 miliar pekerja sektor informal di dunia.
"Sejalan dengan perkembangan pandemi dan krisis ketenagakerjaan, kebutuhan untuk melindungi mereka yang paling rentan menjadi semakin mendesak," kata Direktur Jenderal ILO, Guy Ryder, dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (1/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Berdasarkan data yang dimiliki ILO, bulan pertama krisis diperkirakan mengakibatkan penurunan 60 persen dari penghasilan pekerja informal secara global. Bila dirincikan, kemerosotan terbesar dialami tenaga kerja di kawasan Afrika dan Amerika yakni sebesar 81 persen. Lalu 70 persen di Eropa dan Asia Tengah, serta 21,6 persen di kawasan Asia Pasifik.
Sementara itu, lebih dari 436 juta usaha di seluruh dunia menghadapi risiko tinggi gangguan yang serius. Termasuk 232 juta di sektor usaha eceran, 111 juta di manufaktur, 51 juta di akomodasi dan jasa makanan, serta 42 juta di properti dan kegiatan usaha lainnya.
Menyikapi situasi ini, ILO menyerukan tindakan-tindakan mendesak, tersasar dan fleksibel untuk mendukung pekerja dan dunia usaha, khususnya usaha kecil di sektor informal. "Untuk jutaan pekerja, tidak memiliki penghasilan berarti tidak ada makanan, tidak ada keamanan dan tidak ada masa depan. Jutaan usaha di dunia tidak lagi dapat bernapas," tutur Guy Ryder.
"Mereka tidak memiliki tabungan atau akses ke kredit. Ini adalah wajah nyata dunia kerja. Jika kita tidak membantu mereka sekarang, mereka akan binasa," tegasnya.
Presiden Jokowi: Stimulus Ekonomi Harus Menjangkau Tambal Ban Hingga Tukang Gorengan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah menyiapkan program stimulus ekonomi bagi pelaku usaha yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19). Presiden Jokowi menekankan bahwa stimulus ekonomi ini harus bisa menjangkau seluruh para pelaku usaha.
"Saya ingatkan yang harus dibantu bukan hanya usaha kecil, menengah dan besar saja. Tapi juga usaha mikro dan ultra mikro. Program stimulus ekonomi juga harus menjangkau sektor informal, pedagang kaki lima (PKL), tukang gorengan, tambal ban, warung-warung kecil," jelas Presiden Jokowi dalam pembukaan Musrembangnas melalui video conference, Kamis (30/4).
Presiden Jokowi mengatakan saat ini jumlah para pekerja informal sangat besar. Dia menyebut, berdasarkan data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), jumlahnya mencapai 40 juta. "Sebagian besar dari mereka tidak bersentuhan dengan bank atau lembaga keuangan. Ini juga harus kita perhatikan," ucapnya.
Saat ini, kata Presiden Jokowi, pemerintah telah menyiapkan program stimulus ekonomi agar pelaku usaha dapat bertahan dan mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mulai dari, insentif perpajakan, restrukturisasi kredit serta relaksasi impor bahan baku.
"Saya minta gubernur di setiap daerah merancang program sama untuk menambah, memperkuat dan memperluas program stimulus yang disiapkan pemerintah pusat," jelas Presiden Jokowi.
Meski begitu, dia meminta agar program stimulus ekonomi di daerah dilakukan dengan skema yang jelas, transparan dan terukur. Presiden Jokowi meminta agar kepala daerah mendata sektor apa yang mendapat stimulus serta stimulus apa yang didapat pelaku usaha.
"Jangan sampai hanya mau mendapat stimulus tapi tetap PHK pekerjanya. Saya juga minta verifikasi dengan benar dan evaluasi paket stimulus yang sudah diberikan sehingga benar berdampak terhadap jutaan tenaga kerja yang bergantung pada sektor riil," tutur Presiden Jokowi.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)