IMF Pangkas Angka Pertumbuhan Ekonomi Global, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Sri Mulyani mengakui ekonomi Indonesia memang masih akan mendapatkan tekanan dari eksternal. Salah satunya akibat ketidakpastian perdagangan global yang menyebabkan pelemahan momentum pertumbuhan ekonomi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa pemerintah akan tetap fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini terus dilakukan meski International Monetery Fund (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global di 2019.
Dia mengakui, pada tahun ini, ekonomi Indonesia memang masih akan mendapatkan tekanan dari eksternal. Salah satunya akibat ketidakpastian perdagangan global yang menyebabkan pelemahan momentum pertumbuhan ekonomi.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
"Kemudian kita juga lihat shutdown AS memperlemah momentum ekonomi. Itu berarti di advance country akan mengalami pelemahan dan China lakukan adjustment, ekonominya slowdown," ujar dia di Jakarta, Selasa (22/1).
Oleh sebab itu, lanjut Sri Mulyani, IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di 2019 sebesar 0,2 persen dari 3,7 persen menjadi 3,5 persen dan di 2020 dari 3,7 persen menjadi 3,6 persen.
"Itu berarti tantangan pertumbuhan meningkat secara cepat," kata dia.
Namun demikian, menurut Sri Mulyani, pemerintah akan tetap fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di 2019. Salah satunya dengan menjaga faktor-faktor pendorong pertumbuhan tersebut.
"Ini adalah tantangan dari sisi bahwa momentum yang berasal dari eksternal akan melemah, dan guncangan mungkin akan masih terjadi meskipun tidak seperti tahun 2018. Kita tetap fokus bagaimana menjaga faktor-faktor pertumbuhan dan stabilitas ekonomi kita di dalam lingkungan yang berubah secara cepat," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Bos Bappenas: Ekonomi RI Bisa Turun Jika Terus Bergantung Pada Komoditas
Menko Darmin Akui Perlambatan Ekonomi China Berpengaruh ke Indonesia
Ini Syarat Agar Batam Bisa Saingi Singapura
Ini Cara Dorong Pesantren dan Santri Agar Jadi Penggerak Ekonomi Nasional
Chatib Basri: Investor Asing Lebih Optimis Pada Ekonomi Indonesia
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Kredit 2019 Lewati Pencapaian 12 Persen 2018