Indef: Jokowi Lebih Baik Perbaiki Pendidikan Dibanding Buat Program SDM Baru
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyebutkan, fokus pada SDM memang sangat penting. Namun bukan dalam artian harus membuat anggaran dan program-program baru.
Fokus pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang disampaikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam visi nasionalnya dinilai kurang tepat. Sebab dana pendidikan saat ini sudah dialokasikan cukup besar.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyebutkan, fokus pada SDM memang sangat penting. Namun bukan dalam artian harus membuat anggaran dan program-program baru.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
"Berkaitan dengan fokus SDM saya kira ini juga salah satu fokus yang penting, tapi perlu dicatat bahwa dana pendidikan kita itu sudah 20 persen dan kesehatan itu 5 persen dari APBN," ujar dia saat dihubungi Merdeka.com, Senin (15/7).
Daripada membuat program baru, menurut Bhima seharusnya pemerintah melakukan perbaikan pengelolaan anggaran pendidikan tersebut.
"Artinya bukan dengan menambah pendanaan atau anggaran dan membuat program baru, tapi lebih ke arah fokus efektivitas terhadap anggaran pendidikan dan kesehatan yang sudah ada, artinya disitu ada miss management dan inefisiensi," ujarnya.
Selain itu, dia juga berharap pembangunan infrastruktur pada periode pemerintahan kedua Jokowi nanti tidak dilakukan secara ugal-ugalan. Pembangunan infrastruktur yang dijadikan pilar utama pada periode pertama ini harus dijadikan pelajaran agar lebih baik ke depannya.
"Pembangunan infrastrukturnya penting dan akan dilanjutkan, tapi perlu dicek juga banyak infrastruktur yang sudah dibangun dampak terhadap ekonominya masih kecil. Nah ini jangan sampai infrastruktur di periode kedua ini dibangun tapi dengan cara ugal ugalan. Yang ini justru merugikan ekonomi kita," ujarnya.
Selain itu, kebijakan-kebijakan lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan investasi harus lebih ditingkatkan. Sebab paket kebijakan selama ini dianggap belum mampu menarik investasi sesuai harapan.
Secara keseluruhan, dia menilai apa yang disampaikan oleh Jokowi dalam pemaparan visi nasionalnya memang penting untuk 5 tahun ke depan.
"Mungkin ini yang menjadi fokus 5 tahun ke depan ya, artinya SDM,kemudian stabilitas makroekonomi itu menjadi hal yang penting, pemerataan dan pembangunan ekonomi," tutupnya.
Baca juga:
TKN Ungkap Pertemuan Jokowi-Prabowo di MRT Hampir Batal
Jokowi Segera Resmikan Rusunawa Pasar Rumput
Musim Kemarau, Jokowi Minta Menteri Turun ke Daerah Potensi Kekeringan
Amien Rais: Pak Jokowi Mudeng Demokrasi
Jokowi Disarankan Lakukan Reshuffle Kabinet Sebelum Pelantikan Oktober Mendatang
Gerindra Tegaskan Tetap Oposisi