Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2021 Capai Minus 1 Persen
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2021 sekitar minus 1 persen. Ini tak lepas dari situasi penyebaran virus corona, perkembangan daya beli masyarakat dan inflasi yang di bawah 1,5 persen pada Januari 2021.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2021 sekitar minus 1 persen. Ini tak lepas dari situasi penyebaran virus corona, perkembangan daya beli masyarakat dan inflasi yang di bawah 1,5 persen pada Januari 2021.
"Kami perkirakan tahun 2021 pada kuartal I ini minus 1 persen," kata Tauhid dalam Konferensi Pers INDEF bertajuk: Covid-19 Meningkat, Ekonomi Melambat, Jakarta, Minggu (7/2).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kapan target pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan mencapai 6,22 persen? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Menurutnya, meski menunjukkan perbaikan, namun hal tersebut bergerak lambat. Sehingga, ekonomi nasional belum adanya perubahan signifikan yang terjadi di awal tahun ini.
Apalagi, penyaluran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih belum optimal. Tak hanya itu, pemberlakuan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. "Apalagi kita masih akan melanjutkan kebijakan PPKM pada 9 Februari dengan skala mikro," imbuhnya.
Tentunya, hal ini masih akan berdampak pada sektor perekonomian. Sehingga pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal pertama tahun ini masih akan tetap tumbuh minus. "Jadi jangan berharap dengan situasi sekarang akan tumbuh positif. Kita perkirakan minus 1 persen, belum bisa positif," tandasnya.
Baca juga:
Meski Minus, Pertumbuhan Ekonomi RI di 2020 Masih di Atas Rata-Rata Global
Strategi OJK Dorong RI Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2021
Terdampak Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Minus 2,44 Persen di 2020
IHSG Ditutup Menguat Pasca Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi 2020
BPS: Kita Masih Hadapi Tantangan Covid-19 di Awal Tahun
Konsumsi Rumah Tangga Jadi Kunci Perbaikan Ekonomi di Kuartal I-2021