Indodax Target Mampu Cetak 6,5 Juta Member Baru Tahun Ini
Indodax, Startup marketplace Bitcoin dan aset kripto Indonesia berhasil mendapatkan 4,8 juta member di tahun 2021. Tahun ini, Indodax menargetkan pertumbuhan member sebanyak 35 persen atau sekitar 6,5 juta member. Sampai saat ini, Indodax selaku pionir marketplace kripto lokal di Indonesia, masih mendominasi pasar.
Indodax, Startup marketplace Bitcoin dan aset kripto Indonesia berhasil mendapatkan 4,8 juta member di tahun 2021. Tahun ini, Indodax menargetkan pertumbuhan member sebanyak 35 persen atau sekitar 6,5 juta member.
Sampai saat ini, Indodax selaku pionir marketplace kripto lokal di Indonesia, masih mendominasi pasar dari sisi jumlah member. Berdasarkan data dari BAPPEBTI per Oktober 2021, jumlah investor aset kripto di Indonesia mencapai 9,5 juta investor.
-
Apa itu Bitcoin? Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang kripto pertama sekaligus menjadi yang paling populer.
-
Mengapa inflasi AS berdampak positif pada harga Bitcoin? Ini memperkuat kepercayaan investor terhadap potensi Bitcoin sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan aset yang mampu menawarkan return lebih tinggi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Bagaimana cara Bitcoin bekerja? Bitcoin adalah dioperasikan oleh otoritas yang terdesentralisasi. Selain itu, bitcoin adalah investasi terbaik jika seorang investor ingin membedakan jenis investasi (diversifikasi portofolio) yang ia miliki karena Bitcoin tahan sensor, terbatas, aman, dan terdesentralisasi.
-
Apa yang menjadikan Bitcoin sebagai titik awal dari evolusi kripto? Kripto berawal dengan Bitcoin pada tahun 2009. Saat Bitcoin menjadi makin populer, mata uang lain, seperti Namecoin dan Litecoin di tahun 2011, memasuki pasar, dengan fitur uniknya masing-masing.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Mengapa Bitcoin menjadi populer? Seiring dengan perkembangannya, bitcoin menjadi semakin populer dan nilainya terus meningkat.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, jumlah member Indodax sampai akhir 2021 ada sebanyak 4.8 juta member yang mana 99 persen nya adalah orang Indonesia. “Ini merupakan pencapaian Indodax mengingat pada akhir tahun 2020, jumlah member Indodax hanya mencapai 2.3 juta member," katanya, Jakarta, Sabtu (8/1).
Dengan data tersebut, dapat kita lihat bahwa performa Indodax sebagai marketplace aset kripto sangat baik dengan kenaikan total member sebesar 100 persen lebih. Tidak hanya itu, Indodax juga mencatatkan pertumbuhan total transaksi yang naik sebanyak 700 persen, serta monthly active trader yang naik 3-12 kali lipat setiap bulannya jika dilihat perbandingannya dari 2020 dan 2021.
"Tentu kami berharap di 2022 ini akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang paham dengan kripto dan teknologi blockchain serta bertambahnya jumlah member yang daftar dan bertransaksi di Indodax,” ucap Oscar.
Indodax memandang optimis kenaikan member ini karena aset kripto seperti bitcoin dan beberapa ekosistem blockchain, seperti decentralized finance (DeFi), Non fungible token (NFT) dan metaverse akan semakin booming di tahun 2022. Tahun ini, tidak menutup kemungkinan nantinya akan hadir lagi ekosistem yang baru dan membuat crypto semakin booming dan valuable.
Bitcoin Akan Semakin Mainstream
CEO Indodax Oscar Darmawan memprediksi bahwa di tahun 2022 akan ada suatu ekosistem baru setelah di tahun 2020 ada DeFi dan di tahun 2021 ada hype NFT dan juga Metaverse.
Tentunya, ekosistem ini juga tidak akan ditinggalkan, meskipun ekosistem yang baru terbentuk. Tidak hanya perihal ekosistem, setelah adanya pergerakan dari negara El Salvador yang menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, tentu akan ada negara lainnya yang menyusul.
Di tahun ini, Bitcoin menjadi semakin mainstream. Oscar melihat orang awam yang biasanya tidak tahu apa itu bitcoin, menjadi mulai mendengar dan mulai aware soal bitcoin. Tidak hanya itu, Bitcoin pun juga sudah digunakan sebagai devisa negara dan juga masuknya institusi investor.
"Dulu negara belum pernah sama sekali mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa. Namun di tahun ini, negara El Salvador yang kabarnya nantinya juga akan diikuti oleh negara Amerika Selatan lainnya yang selama ini terikat dengan Dollar USD mempertimbangkan Bitcoin sebagai devisa negaranya," kata Oscar melalui keterangannya, Rabu (29/12).
Sementara itu, meski IMF kerap melontarkan pernyataan menenatang bitcoin, namun market nampaknya telah kebal dengan pendapat IMF. Nyatanya tidak benar-benar mampu mengerakan market bitcoin ke arah negatif.
(mdk/ags)