Indonesia-Singapore jalin kerja sama tingkatkan implementasi revolusi industri ke-4
Komitmen bilateral ini pun tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kepala BPPI Kemenperin RI Ngakan Timur Antara dengan CEO Enterprise Singapore, Png Cheong Boon.
Kementerian Perindustrian secara resmi menjalin kerja sama strategis dengan Enterprise Singapore dalam upaya mendorong implementasi industri 4.0 di Indonesia. Kesepakatan kedua belah pihak tersebut merupakan hasil dari rangkaian kegiatan Pertemuan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WBG) 2018.
"Revolusi industri 4.0 ini menjadi sangat penting untuk segera diadopsi, karena akan menjadi lompatan besar di sektor industri manufaktur nasional," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara melalui siaran pers, Bali, Kamis (11/10).
-
Bagaimana cara PIDI 4.0 membantu industri di Indonesia? PIDI 4.0 memiliki showcase center yang menunjukkan miniatur penerapan teknologi 4.0 pada industri. Selain mengunjungi showcase center yang berlokasi di lantai dasar PIDI 4.0, pengunjung juga bisa melihat command center & control room di lantai 2, industry 4.0 laboratorium di lantai 3, test bed facilities di lantai 4, coworking space di lantai 8, dan fasilitas lainnya yang tersedia.
-
Mengapa Kemenperin membangun PIDI 4.0? Tantangan ke depan tidak hanya cukup dengan menghasilkan SDM yang kompeten saja, namun SDM yang sudah tidak gagap dengan transformasi teknologi 4.0. PIDI 4.0 dapat menjadi jembatan untuk mengakselerasi transformasi tersebut.
-
Apa yang menjadi modal untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 menurut Wakil Menteri Ketenagakerjaan? Pengembangan dan pembinaan talenta muda dinilai sebagai modal untuk menjadi agen perubahan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
Komitmen bilateral ini pun tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kepala BPPI Kemenperin RI Ngakan Timur Antara dengan CEO Enterprise Singapore, Png Cheong Boon. Momen ini disaksikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama beberapa Menteri Kabinet Kerja.
Ruang lingkup pelaksanaan MoU yang akan dikolaborasikan bersama, antara lain menghubungkan industri Indonesia dengan penyedia teknologi Singapura, mengeksplorasi inisiatif untuk mendorong adopsi solusi inovasi manufaktur antar industri, dan pengembangan kurikulum pelatihan terkait Industri 4.0 untuk industri Indonesia.
"Kerja sama itu termasuk di dalamnya fasilitasi pertukaran antar lembaga mengenai rancangan atau implementasi fasilitas inovasi manufaktur kepada industri Indonesia dan pengembangan platform inovasi yang akan menjadi jembatan digital bagi produsen Indonesia dalam mengakses solusi industri 4.0," jelas Ngakan.
MoU tersebut juga mendukung penerapan Making Indonesia 4.0 guna memacu lima sektor manufaktur, yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronika. Perjanjian kerja sama ini mulai berlaku sejak tanggal ditandangani sampai dua tahun dan dapat diperpanjang kembali dalam periode waktu yang sama.
Ngakan optimis, Making Indonesia 4.0 yang telah dijadikan agenda nasional akan mampu mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 1-2 persen per tahun, sehingga pertumbuhan PDB per tahun akan naik dari baseline sebesar 5 persen menjadi 6-7 persen selama tahun 2018-2030.
Selain itu, rasio ekspor netto akan meningkat kembali sebesar 10 persen terhadap PDB. Kemudian, terjadi peningkatan produktivitas dengan adopsi teknologi dan inovasi, serta mewujudkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 10 juta orang pada tahun 2030.
"Aspirasi besar yang ditetapkan, yakni menjadikan Indonesia masuk pada jajaran 10 negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Maka itu, kuncinya adalah menyiapkan kompetensi SDM dan infrastruktur digital," katanya.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto pun menegaskan, di era digital saat ini industri manufaktur perlu memanfaatkan teknologi otomatisasi yang tinggi dengan ditopang infrastruktur berbasis internet. Proses ini tidak hanya berlaku di dalam kegiatan produksi saja, melainkan juga di seluruh rantai nilainya sehingga terjadi alur yang terintegrasi untuk meningkatkan efisiensi, optimalisasi, dan mutu produk.
Sementara, Png Cheong Boon menyampaikan, pihaknya berkomitmen ikut berkontribusi membangun kemampuan inovasi sektor industri di Indonesia. "Kami adalah lembaga pemerintah yang mendukung pengembangan usaha. Kami juga mendukung pertumbuhan Singapura sebagai pusat perdagangan global dan startup," tuturnya.
Baca juga:
Di IMF-World Bank, Jokowi cari rekomendasi aturan mengawal industri fintech
Presiden Jokowi dan PM Singapura sepakat jadikan Batam sebagai jembatan digital
Data Bank Dunia: SDM Indonesia masih kalah dibanding Malaysia dan Filipina
Sri Mulyani & Melinda Gates sepakat kemajuan teknologi harus tingkatkan kesejahteraan
Bos IMF: Skor ekonomi Indonesia luar biasa, kemiskinan turun & inflasi terjaga
Sri Mulyani sayangkan proyek green infrastructure masih sedikit dan kurang beragam