Indonesia tawarkan Australia investasi 3 bandara vital tujuan wisata
Indonesia tawarkan Australia investasi 3 bandara vital tujuan wisata. Tiga bandara tersebut, ialah Bandara Komodo Nusa Tenggara Timur, Bandara Internasional Lombok Nusa Tenggara Barat dan Bandara Bali Utara. Investasi di bandara ini, diyakini akan menguntungkan. Sebab, lokasi wisata ini menarik untuk liburan keluarga.
Kementerian Perhubungan menawarkan pemerintah Australia investasi tiga bandara di kawasan vital pariwisata Indonesia. Tiga bandara tersebut, ialah Bandara Komodo Nusa Tenggara Timur, Bandara Internasional Lombok Nusa Tenggara Barat dan Bandara Bali Utara.
"Ketiga bandara ini potensial karena letaknya dekat dengan destinasi pariwisata," ucap Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso, seperti dikutip dari Antara, Jakarta, Kamis (6/4).
Investasi di bandara ini, lanjutnya, diyakini akan menguntungkan. Sebab, lokasi wisata ini menarik untuk liburan keluarga. "Yang datang ini, bukan 'single tourist' tetapi mereka membawa anggota keluarganya, ini lalu lintasnya akan terus meningkat," ujarnya.
Selain itu, dia menambahkan yang ditawarkan bukan hanya kerja sama pengelolaan bandara di sisi darat, misalnya, tetapi juga didorong untuk berinvestasi di kawasan sekitar bandara atau dijadikan "Airport City", contoh yang potensial yaitu Mandalika di NTB.
"Contohnya di Nusa Dua ini, dulunya tidak ada yang melirik, begitu dikembangkan, banyak hotel banyak resort, selalu penuh bahkan untuk acara-acara internasional," tuturnya.
Terkait Bandara Bali Baru di sebelah Utara, pihaknya telah menawarkan kepada Australia karena akan menjadi alternatif Bandara Ngurah Rai yang semakin padat. "Ngurah Rai ini masih 'single runway' (landasan pacu hanya satu), jadi sulit untuk dikembangkan, karena itu kita butuh bandara baru, ini sangat menarik juga Bandara Kulon Progo," imbuhnya.
Di samping itu, lanjut Agus, kerja sama juga akan ditingkatkan di bidang navigasi penerbangan mengingat hampir seluruh penerbangan Australia melewati ruang udara Indonesia.
"Kami akan meningkatkan pelayanan untuk menjadikan 'seamless navigation' (navigasi yang terjalin langsung) karena ruang udara Australia itu di bagian Selatan, melewati Indonesia," katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) Novie Riyanto mengatakan selama 10 tahun terakhir sudah dijalin kerja sama dengan Australia terkait navigasi penerbangan.
"Selama ini kita sudah tukar-menukar informasi lalu lintas penerbangan, dan kita juga akan mengembangkan rute baru di atas Papua," katanya.
Saat ini, lanjut dia, frekuensi penerbangan Australia masih sedikit dan akan ditingkatkan ke depannya agar lebih banyak pesawat Australia masuk ke Papua. "Bandara Jayapura 'kan internasional jadi dari situ kita hubungkan ke Wamena dan daerah-daerah lain," ujarnya.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana bandara Lolak diresmikan? Peresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
-
Siapa yang kuliah di Bandung? Baik Kika maupun Jema tengah menjalani studi di Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Di mana bandara Lolak berada? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
Baca juga:
AP II beri insentif kurangi parkir pesawat di Bandara Soetta
Cara bos AP II kejar target 100 juta penumpang di 2017
Macan tutul berkeliaran di landasan pacu, bandara Nepal ditutup
Siapkan Rp 2 triliun, AP II bangun runway kedua di bandara Pontianak
Plafon Bandara Pontianak roboh, AP II lakukan investigasi
AP I rogoh Rp 4,5 M bangun parkir motor bandara Bali
Warga Rawa Rengas minta AP II ganti rugi Rp 7 juta per meter tanah