Ini Bencana Alam Telan Kerugian Terdahsyat Sepanjang 2018, Salah Satunya di Indonesia
Sepanjang 2018 sudah begitu banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia bahkan seluruh dunia, seperti tsunami, banjir, gempa bumi dan masih banyak lagi. Tentunya, bencana alam ini menimbulkan banyak korban jiwa dan menimbulkan kerugian yang sangat besar.
Bencana alam menjadi kejadian paling mengerikan. Sebab, tak hanya materi, bencana juga menyebabkan korban jiwa.
Semua orang hampir semuanya pasti pernah merasakan bencana alam, baik yang besar sampai kecil sekali pun. Bencana alam biasanya berupa gempa bumi, angin topan, banjir, tsunami, sampai kekeringan.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Apa yang dihasilkan oleh Kelompok Tani Hutan Alam Roban? Saat ini, omzet penjualan madu setiap anggota KTH Alam Roban sudah mencapai Rp22 juta. Jika tiap tahun terdapat 3 kali masa panen, maka omzet penjualan madu per tahun mencapai Rp66 juta.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan tanah laterit terbentuk? Ini karena tanah laterit memiliki banyak kandungan zat besi dan alumunium. Unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena larut oleh curah hujan yang tinggi.
Sepanjang 2018 sudah begitu banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia bahkan seluruh dunia, seperti tsunami, banjir, gempa bumi dan masih banyak lagi.
Tentunya, bencana alam ini menimbulkan banyak korban jiwa dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Dilansir dari Bloomberg, berikut merupakan benca alam yang menimbulkan kerugian terbesar di seluruh dunia yang terjadi sepanjang 2018:
Reporter: Ayu Lestari Wahyu Puranidhi
Sumber: Liputan6
Kebakaran Hutan California
Seperti yang dilansir pada laman BBC, kebakaran ini terjadi pada saat musim panas hingga musim gugur. Hal ini disebabkan kelembaban udara yang rendah, angin hangat dan tanah yang kering selama musim panas tanpa hujan yang menyebabkan area tersebut menjadi mudah akan penyebaran api.
Berdasarkan Munrich re, kebakaran yang terjadi pada 2018 ini menimbulkan kerugian sebesar USD 160 miliar atau setara Rp 2.266 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.162). Bencana ini juga menewaskan 10.400 jiwa. Kebakaran ini menjadi bencana yang sangat mematikan dan bencana yang menimbulkan sangat besar.
Kemarau Panjang di Eropa
Kemarau panjang ini terjadi sangat lama dan menjadi bencana alam yang sangat merugikan di Eropa. Bencana ini menimbulkan kerugian sebesar USD 3,9 miliar atau setara Rp 55,27 triliun.
Tsunami Palu di Indonesia
Tsunami yang terjadi pada bulan September ini menjadi bencana alam yang sangat mematikan yang menelan korban jiwa sebanyak 2.100 orang meninggal, dan ribuan bangunan telah rusak bahkan hancur.
Kerugian dan kerusakan akibat bencana alam di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai Rp 18,48 triliun per 27 Oktober 2018.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mencatat kerugian tersebut berasal dari sektor permukiman mencapai Rp 9,41 triliun, sektor infrastruktur Rp 1,05 triliun, sektor ekonomi Rp 4,22 triliun, sektor sosial Rp 3,37 triliun, dan lintas sektor mencapai Rp 0,44 triliun.
Berdasarkan sebaran wilayah, maka kerugian dan kerusakan di Kota Palu mencapai Rp 8,3 triliun, Kabupaten Sigi Rp 6,9 triliun, Donggala Rp 2,7 triliun dan Parigi Moutong mencapai Rp 640 miliar.
Dampak kerugian dan kerusakan di sektor permukiman adalah paling besar karena luas dan masifnya dampak bencana. Hampir sepanjang pantai di Teluk Palu bangunan rata tanah dan rusak berat.
Â
(mdk/bim)