Ini harga rumah murah di 8 provinsi dari program Presiden Jokowi
Program sejuta rumah murah ditargetkan selesai tahun ini.
Presiden Joko Widodo menargetkan program sejuta rumah murah akan selesai tahun ini. Program ini menyasar kebutuhan masyarakat kelas menengah-bawah yang belum memiliki rumah sendiri. Untuk tahun ini, program sejuta rumah akan dibangun serentak di delapan provinsi.
"Program pembangunan sejuta rumah untuk rakyat ini bertujuan untuk memenuhi kekurangan rumah di Indonesia yang mencapai 13,5 juta unit," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno seperti dilansir dari situs Sekretariat Kabinet di Jakarta, Kamis (7/5).
-
Bagaimana kondisi rumah masa kecil Presiden Jokowi saat ini? Rumah itu benar-benar terjaga keasliannya. Tak bisa dipungkiri beberapa bagian kayu sudah tampak keropos dan mengalami sedikit renovasi. Namun hal itu tak menghilangkan kesan klasik dari bangunan tersebut.
-
Siapa pemilik asli rumah masa kecil Presiden Jokowi? Rumah sederhana itu milik Wiroredjo dan Sani, yang tak lain merupakan kakek dan nenek Presiden Jokowi.
-
Apa yang membuat rumah masa kecil Presiden Jokowi spesial? Bangunan joglo yang ditempati menjadi spesial karena sejarah yang terukir di sana.
-
Dimana letak rumah masa kecil Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo menghabiskan masa kecilnya di beberapa rumah yang ia tempati bersama keluarganya. Salah satunya rumah masa kecilnya yang berada di Dusun Gumukrejo, Desa Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan terakhir kali Presiden Jokowi mengunjungi rumah masa kecilnya? “Kemarin terakhir kali Pak Jokowi ke sini pada Agustus 2023. Waktu itu di sini ada penanaman pohon kepala,” kata Pak Mulyono.
Pratikno mengatakan sekitar 60 persen atau sebanyak 603.516 dari program sejuta rumah ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Berikut harga jual rumah untuk kelas ini:
Wilayah Jabodetabek Rp 120 juta per unit
Pulau Jawa (selain Jabodetabek) Rp 105 juta per unit
Sumatera (kecuali Bangka Belitung) Rp 105 juta per unit
Kalimantan Rp 118 juta per unit
Sulawesi Rp 110 juta per unit
Papua dan Papua Barat Rp 165 juta per unit
Sisanya, sebanyak 396.484 unit rumah atau 40 persen diperuntukkan bagi kalangan menengah.
Pemerintah mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 senilai Rp 13 triliun.
Presiden Jokowi telah meresmikan peluncuran program ini pada 29 April lalu di kawasan industri Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.
Untuk mempercepat terealisasinya program ini, Pratikno menambahkan, Presiden Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk membuat atau mengubah kebijakan yang sudah ada. Kebijakan itu antara lain peningkatan batas atas rumah yang bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari maksimal harga Rp 140 juta menjadi Rp 300 juta.
Rumah yang dibangun dengan memakai Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah bersubsidi ini, nantinya akan dijual dengan harga relatif murah dan bunga cicilan rendah.
"Kalau rumah komersial uang muka dipatok 20 persen, rumah bersubsidi ini hanya menetapkan uang muka sebesar 1 persen dari harga jual. Begitu pula bunga kreditnya hanya sekitar 5 persen yang bisa dicicil hingga 20 tahun," kata Pratikno.
Untuk pembiayaan Program Sejuta Rumah, pemerintah menggandeng bank BUMN seperti BTN
(mdk/idr)