Ini jawaban Lion Air soal kapan pembangunan bandara senilai Rp 12 T di Maja dimulai
Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, mengatakan pihaknya berencana membangun bandara baru di wilayah Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Nilai investasi pembangunan bandara tersebut diperkirakan mencapai Rp 12 triliun. Edward menambahkan, perencanaan pembangunan bandara ini masih terus dimatangkan.
Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, mengatakan pihaknya berencana membangun bandara baru di wilayah Maja, Kabupaten Lebak, Banten. Nilai investasi pembangunan bandara tersebut diperkirakan mencapai Rp 12 triliun.
"Terkait pembangunan bandara di Maja investasinya sekitar Rp 12 triliun. Ada dari dana sendiri, pasti juga ada pinjaman atau kemungkinan strategic partner," ujar Edward di Kantor Pusat BTN, Jakarta, Kamis (8/3).
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Apa yang menjadi strategi Rusdi Kirana untuk mengembangkan Lion Air Group? Pada tahun 2013, Rusdi Kirana melakukan pesanan senilai USD24 miliar untuk 234 pesawat dari Airbus. "Jadi dalam empat tahun terakhir Rusdi telah berkomitmen untuk menghabiskan USD46 miliar untuk mengembangkan Lion, yang akan mendorongnya menjadi kekuatan utama dalam industri penerbangan global,"
Edward menambahkan, perencanaan pembangunan bandara ini masih terus dimatangkan. Termasuk desain dan kontraktor yang akan dipercaya nantinya menggarap pembangunan bandara tersebut.
Namun, dia belum memberi kepastian kapan rencana ini dieksekusi. Sebab, Lion Air masih memperhitungkan jumlah kepemilikan penumpang. Khususnya, penumpang rute internasional.
"Kalau memang situasinya sudah harus dilakukan (pembangunan) akan dilakukan. Karena itu butuh perhitungan. Misalkan traffic kayak apa, kalau sudah siap kita bangun. Saya belum bisa katakan tahun depan (dibangun) tergantung keadaan penumpang. Terutama penumpang internasional," jelasnya.
Edward mengatakan bandara ini nantinya akan dibangun dengan kapasitas tampung 110 juta penumpang dan dilengkapi dengan empat landasan pacu (runway). Hingga kini, proses pembebasan lahan masih terus berjalan.
"Sekarang kita lagi proses pembebasan lahan, sekarang kurang lebih sudah 37 persen. Dan di sana kita akan bilang menjadi semacam kota, bukan hanya metropolis, tapi juga menjadi pusat logistik, karena kita akan combine dengan kereta, dan jalur darat," jelasnya.
Baca juga:
BTN salurkan Rp 300 M KPR untuk pembiayaan 2.000 unit rumah pegawai Lion Air
Cuaca buruk, sejumlah penerbangan Lion Air Group alihkan pendaratan
Airport tax naik, harga tiket Lion Air Grup lebih mahal mulai 1 Maret 2018
Ini kronologis meninggalnya AA, penumpang Lion Air yang dinyatakan layak terbang
Bos Lion Air: Berat, semua maskapai di Indonesia rugi di 2017
Bos Lion Air ingin hapus citra buruk sebagai maskapai sering mengalami delay
Bos Lion Air khawatir gejolak politik ganggu bisnis penerbangan