Ini untung rugi Chairul Tanjung jadi menko perekonomian
Pemikiran CT yang lebih condong sebagai pebisnis membuatnya diragukan untuk menjadi seorang negarawan.
Pengusaha kaya sekaligus bos TransCorp Chairul Tanjung dikabarkan akan menggantikan Hatta Rajasa sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. CT sapaan akrabnya akan menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri karena menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Pengamat dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, menilai pengangkatan CT ini membawa untung dan rugi untuk Indonesia. Kerugiannya adalah di mana latar belakang CT adalah seorang pengusaha. Kebijakan sebuah negara tentu membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan kebijakan sebagai seorang pebisnis.
"Background CT kan pengusaha berpikir cepat membuat kebijakan cepat, sedangkan di negara tidak bisa memakai kacamata bisnisman. Kalau bisnis kan singkat apakah bawa keuntungan atau tidak. Kalau di pemerintah harus pertimbangan komprehensif," ucap Enny ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Selasa (13/5).
Menurut Enny, sosok CT yang saat ini paling menonjol adalah sisi pengusahanya. Jabatan CT sebagai Ketua KEN tidak terlihat sampai sekarang. "CT ini banyak menonjolnya di pengusaha. Sebagai Ketua KEN, dia juga tak menonjol. Lihat saja selama ini tidak ada satu terobosan dari KEN dan datar datar aja. Dia terkenal sebagai pelaku usaha seperti membeli Carrefour segala macam," tegasnya.
Namun demikian, pengangkatan CT saat menjelang masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II akan menguntungkan jika CT fokus pada satu sektor saja yaitu riil. Pasalnya saat ini CT memang 'jagoan bermain' dalam sektor riil. Enny menyarankan dalam waktu beberapa bulan ke depan agar CT fokus pada sektor riil.
"Kita kan ekonomi sedang mengalami perlambatan. Ini harus segera bangkit dan harus ada upaya reformasi sumber pertumbuhan ekonomi. Beliau harapan kita CT akan fokus sektor riil," tegasnya.
Dengan demikian, CT dinilai akan berhasil dan akan menjadi batu loncatan dalam karirnya di pemerintahan nanti. "Ini sekarang ibaratnya tesisnya Pak CT menggantikan Hatta, masa uji coba dia. Kalau dia mengantarkan ke kualitas perekonomian ekonomi, nanti bisa dilanjutkan," tutupnya.