Investasi Saham Asabri di 14 Emiten Rontok, Mirip Kasus Jiwasraya?
Rata-rata saham yang dimiliki Asabri adalah saham small cap yang mudah jadi sasaran untuk dipermainkan segelintir pihak.
Investasi saham yang dilakukan PT Asabri (Persero), BUMN asuransi dan dana pensiun khusus TNI dan Polri di beberapa emiten mengalami pertumbuhan negatif. Dari 14 emiten yang termasuk ke dalam portofolio, sebagian besar nilainya anjlok hingga 80 persen dan kepemilikannya di atas 5 persen.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (9/1), pergerakan saham-saham milik Asabri menurun drastis mulai awal 2019. Kondisi ini tentu mencerminkan kacaunya manajemen keuangan di Asabri.
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Relawan Bakti BUMN di Meunasah Asan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kapan program Bakti BUMN di Meunasah Asan dilaksanakan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
-
Bagaimana BSI dan Relawan Bakti BUMN mendukung pengembangan UMKM di Meunasah Asan? Salah satunya melalui program Desa Bangun Sejahtera Indonesia (Desa BSI) di Meunasah Asan, Aceh Timur yang meliputi bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) melalui pengembangan budidaya ikan bandeng, serta bidang lingkungan lewat penanaman pohon mangrove & penggunaan panel surya di sekitar tambak ikan bandeng.
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Mengapa BSI ikut serta dalam program Bakti BUMN di Meunasah Asan? Kolaborasi lewat program Relawan Bakti BUMN Batch IV ini merupakan wujud sahabat sosial dalam bentuk dukungan komitmen BSI untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat dan negeri,"
Lantas, apakah Asabri bakal bernasib sama seperti Jiwasraya dengan segala carut marutnya?
Menurut analis saham dari Universal Broker Indonesia Satrio Utama, portofolio saham Asabri sebenarnya masih lebih kecil dibanding Jiwasraya.
"Kalau lihat portofolio sahamnya, ini memang tidak sebesar Jiwasraya, ini akan lebih mudah jadi kasus korupsi ketimbang Jiwasraya," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (9/1).
Hal itu dikarenakan saham yang terdapat dalam portofolio jelas dan, lanjut Satrio, pergerakannya menggunakan pola Pump and Dump. Pump and Dump sendiri merupakan skema pergerakan saham yang tidak menggunakan mekanisme pasar yang wajar. Hal ini tentu dilakukan untuk menguntungkan suatu pihak tertentu.
"Biasanya pergerakan harga beli dan jual lebih pesat, tidak wajar ditemui dalam mekanisme pasar," paparnya.
Pengamat Pasar Modal Budi Frensidy menambahkan, rata-rata saham yang dimiliki Asabri adalah saham small cap yang mudah jadi sasaran untuk dipermainkan segelintir pihak. "Tapi, saham small cap bukan berarti saham gorengan. Tapi saham tersebut bisa jadi sasaran untuk dimainkan," tutur Budi.
Saham-saham yang Rontok
Sebagai contoh, Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) mengalami pertumbuhan negatif dari harga Rp7.067 per lembar saham pada Januari 2019 menjadi Rp354 per lembar pada Januari 2020, dengan porsi kepemilikan saham 23,6 persen.
Kemudian, saham Indofarma Tbk (INAF) jatuh dari harga Rp5.048 per lembar pada Januari 2019 menjadi Rp846 per lembar pada Januari 2020, dengan porsi kepemilikan saham 13,91 persen.
Ada juga saham Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) yang turun dari harga Rp4.593 per lembar saham pada Januari 2019 menjadi Rp440 per lembar pada Januari 2020, dengan porsi kepemilikan 25,14 persen.
Selanjutnya
Kemudian, saham Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang awalnya bernilai Rp3.277 per lembar pada Januari 2019 menjadi Rp740 per lembar pada Januari 2020, dengan porsi kepemilikan saham 10,31 persen.
Juga saham Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) yang turun dari Rp1.707 per lembar pada 5119 per Januari 2019 ke Rp156 per lembar pada Januari 2020 serta Pool Advista Finance Tbk (POLA) yang turun dari Rp1.707 per lembar pada Januari 2019 ke Rp262 pada Januari 2020.
(mdk/idr)