Investor asal Jepang minat bangun bandara di NTB
"kami akan mendorong investor yang bersangkutan untuk masuk melalui layanan investasi 3 jam," ujar kepala BKPM.
Jepang kembali menyampaikan minat untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan nilai mencapai USD 200 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun (kurs dolar Rp 13.500) untuk membangun terminal baru di bandara di Nusa Tenggara Barat. Minat investasi di tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kamis (27/1) di Tokyo, Jepang.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat investasi yang disampaikan oleh investor Jepang tersebut masuk dalam sektor prioritas BKPM yakni infrastruktur.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Kapan BRI Danareksa Sekuritas meraih penghargaan sebagai bank investasi terbaik? Di samping itu, prestasi juga didapatkan BRI Danareksa Sekuritas. Perusahaan anak dari BRI Group itu berhasil mempertahankan gelar 6 tahun berturut-turut sebagai bank investasi terbaik di Indonesia (best investment bank in Indonesia) versi Alpha Southeast Asia.
-
Apa saja jenis investasi yang digunakan BP Tapera untuk dana peserta? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Bagaimana Indra Kenz, Doni Salmanan, dan Wahyu Kenzo mempromosikan investasi bodong mereka? Indra Kenz kerap membuat konten yang memamerkan harta seperti rumah mewah, mobil sport hingga fashion branded.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
"Dari sisi layanan, kami akan mendorong investor yang bersangkutan untuk masuk melalui layanan investasi 3 jam," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (30/1).
Menurut Franky, investor Jepang yang berminat untuk membangun terminal bandara baru dan akan menjajaki kerja sama dengan Bandara Haneda di Jepang dan PT Angkasa Pura I.
"Investor terkait berminat melakukan investasi pembangunan terminal bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang akan dilakukan dalam 3 tahap yang akan dijajaki melalui kerja sama dengan PT. Angkasa Pura 1 dan Otoritas Bandara Haneda," jelasnya.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa upaya pembangunan infrastruktur oleh investor Jepang diharapkan terus meningkat seiring dengan kebutuhan Indonesia akan pembangunan sektor infrastruktur.
"Kami akan mengawal masuknya investasi Jepang di bidang infrastruktur. Jepang memiliki banyak saluran dan contact person, di Indonesia ada Japan Desk dan tim Marketing Officer, sementara di Jepang bisa dibantu melalui KBRI/KJRI dan kantor perwakilan BKPM," ungkapnya.
Dari data BKPM pada tahun 2015, investasi sektor infrastruktur tercatat sebesar Rp 151,4 triliun mengalami kenaikan 21,3 persen dari periode tahun sebelumnya. Sedangkan untuk komitmen investasi yang ditandai dengan penerbitan izin prinsip, BKPM mencatat sebesar Rp 835 triliun naik 226 persen dari tahun sebelumnya.
Franky menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur dari investor Jepang memiliki nilai strategis mengingat selama ini investasi yang masuk dari Jepang lebih banyak di industri alat angkut/otomotif. Dari sisi lokasi rencana pembangunan bandara baru di NTB juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong investasi di luar Pulau Jawa.
"Diharapkan dengan adanya bandara baru tersebut akan dapat berkontribusi positif pada perkembangan ekonomi di wilayah Indonesia bagian timur. Terutama dari sektor Pariwisata," imbuhnya.
Proporsi investasi di luar Jawa tahun 2015 mencapai 45,6 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi tahun sebelumnya sebesar 43 persen. Pada tahun 2016 ini, BKPM menargetkan proporsi realisasi investasi luar Jawa mencapai 49 persen.
(mdk/idr)