ISEI usulkan pemberian subsidi dirancang ulang
Baik subsidi orang maupun subsidi komoditas, sama-sama dinilai tidak tepat.
Bukan hanya subsidi orang seperti beras miskin (raskin) atau subsidi BBM yang tidak tepat sasaran, subsidi komoditi seperti subsidi pupuk juga tidak tepat sasaran. Termasuk penerima subsidi pupuk.
Subsidi pupuk selama ini digunakan untuk pupuk urea. Ini dinilai tidak tepat lantaran penghasil NPK yang cukup banyak adalah pupuk petrokimia Gresik.
-
Apa yang diminta Mentan untuk dibenahi terkait subsidi pupuk? Mentan meminta akses petani terhadap pupuk untuk semakin dipermudah. "Bantuan pupuk susbidi banyak yang tidak tepat sasaran.
-
Apa yang ingin dicapai dengan mengalihkan subsidi BBM? Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya," tegasnya di Jakarta, Senin (5/8)."Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan," kata Rachmat.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Kenapa Kementan menambah subsidi pupuk? Tambahan ini bahkan mencapai 7,2 juta dan akan digelontorkan bersamaan dengan benih gratis sebanyak 2 juta hektare. Menurut Mentan, penambahan pupuk dan pendistribusian benih gratis ini merupakan bagian dari rangkaian tambahan anggaran yang dikucurkan pemerintah sebesar 14 triliun.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
"Kita pernah coba. Karena tidak boleh disubsidi mereka bisa lari di perkebunan. Kelapa sawit pakai pupuk urea enggak keluar buahnya," ujar ujar Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Darmin Nasution dalam lokakarya nasional ISEI 'Evaluasi Program Nasional' di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Senin (20/1).
Tidak tepatnya pemberian subsidi pupuk berimbas pada produktivitas tanaman pangan dalam negeri. Hasil produksi beras di Indonesia jauh lebih sedikit dibanding negara-negara lain seperti Jepang, Vietnam dan Thailand. Hasil produksi beras di Jawa tidak lebih dari angka 50 kwintal per hektar sedangkan ketiga negara tersebut dapat mencapai 80 kwintal.
"Penyebab utama itu menurut saya adalah pupuk," kata mantan Gubernur BI ini.
Subsidi komoditi sesungguhnya tak jauh berbeda dengan program Raskin yang masuk dalam rencana kerja pemerintah dalam skala besar. Program tersebut sebagai bagian dari upaya mensejahterakan rakyat dan pengentasan kemiskinan.
"Program raskin sebagian dari program besar. Program besar itu tak terlalu jelas apa yang di dalamnya," katanya.
Program beras untuk keluarga miskin (Raskin) dimulai 15 tahun lalu yang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah membantu sebagian kebutuhan dasar keluarga miskin dan hampir miskin yang terkena dampak krisis 1997/1998. Raskin seharusnya dirancang dalam kebijakan dan strategi besar peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya pengentasan kemiskinan.
"Sudah waktunya menginventarisasi keseluruhan program dan kegiatan yang dibiayai APBN untuk kemudian dirancang ulang dalam kebijakan dan strategi yang lebih padu, efektif dan efisien," ungkapnya.
(mdk/noe)