Jadi Bank Buku II, BCA Bakal Suntik Bank Royal Sebesar Rp700 Miliar
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya akan menyuntik dana senilai Rp 700 miliar kepada PT Bank Royal Indonesia. Sebagai anak usaha, Bank Royal nantinya akan difokuskan pada segmen perbankan digital.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan pihaknya akan menyuntik dana senilai Rp700 miliar kepada PT Bank Royal Indonesia. Sebagai anak usaha, Bank Royal nantinya akan difokuskan pada segmen perbankan digital.
Selain itu, upaya penyuntikan Bank Royal juga dilakukan agar perusahaan dapat menjadi bank buku II. Akan tetapi, syarat modal inti bank buku II sendiri ialah Rp1 triliun. Adapun bank buku II merupakan bank yang memiliki modal inti sebesar Rp1-5 triliun.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa masalah utama yang dialami nasabah BCA? M-Banking BCA error banyak dikeluhkan para nasabah di media social X, Rabu (26/6/2024). Mereka mengeluhkan tak bisa menggunakan layanan perbankan berbasis digital atau M-banking itu sejak pagi tadi.
-
Kapan BRI Danareksa Sekuritas meraih penghargaan sebagai bank investasi terbaik? Di samping itu, prestasi juga didapatkan BRI Danareksa Sekuritas. Perusahaan anak dari BRI Group itu berhasil mempertahankan gelar 6 tahun berturut-turut sebagai bank investasi terbaik di Indonesia (best investment bank in Indonesia) versi Alpha Southeast Asia.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kenapa M-Banking BCA mengalami gangguan? "Untuk meningkatkan layanan, sedang dilakukan pemeliharaan system di BCA mobile sehingga tidak dapat diakses sementara Waktu," tulis pemberitahuan di dalam M-Bangking BCA setelah login.
"Yang jelas kita siapkan untuk jadi BUKU 2. Karena kalau digital harus BUKU 2, jadi kita akan siapkan untuk jadi bank buku 2," tuturnya di Jakarta, Rabu (6/11).
Dia menjelaskan, saat mengakuisisi penuh saham Bank Royal Indonesia modal intinya hanya Rp300 miliar. Sebab itu, pihaknya memproyeksi dana yang akan disuntik di kisaran Rp700 miliar.
"Tapi kita harus tetap inject, jadi Rp1 triliun itu modal dasarnya. Nanti kita tambah Rp700 miliar," kata dia.
Nantinya, penyuntikan dana kepada PT Bank Royal Indonesia akan dilakukan secara langsung. "Langsung, nanti kita langsung suntikan," tandasnya.
Perkembangan Transaksi Digital
Jahja mengakui bahwa perkembangan teknologi saat ini berpengaruh besar terhadap pola perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini tercermin dari perilaku masyarakat ketika ingin melakukan transaksi keuangan.
Dia menyebut transaksi yang dilakukan di ATM saat ini hanya sekitar 23 persen saja, sementara yang dilakukan di cabang BCA hanya mencapai 1,8 persen. Sementara, 75 persen sisanya masyarakat sudah menggunakan mobile banking untuk melakukan transaksi keuangan.
Padahal jika berkaca pada 2007 lalu, masyarakat yang melakukan transaksi di ATM jumlahnya mencapai 71 persen. Sementara, 17 persen dilakukan di beberapa cabang-cabang yang ada di BCA dan sisanya menggunakan mobile banking.
"Begitu cepat perubahan sehingga sepertinya cabang tak begitu diperlukan lagi. Tetapi kalau dilihat berapa nilai transaksi di cabang ternyata 1,8 persen transaksinya nilainya meningkat. 5 tahun lalu apakah saya sudah tahu 2019 seperti ini perbankan? Jawaban saya tak terbayang. Akselerasi teknologi berkembang luar biasa," kata dia.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)