Jasa Marga siapkan belanja modal Rp 40 triliun hingga 2018
Tahun depan Jasa Marga akan membelanjakan Rp 16 triliun
PT Jasa Marga (Persero) Tbk memperkirakan kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga tahun 2018 mencapai Rp 40 triliun.
"Kita tahun depan capex Rp 16 triliun. Ini saya lihat capex yang cukup besar sampai 2018. Saya katakan bahwa kami sampai 2018 butuh dana sampai 40 triliun. Jadi tahun depan Rp 16 (triliun), tahun depannya lagi Rp 10 (triliun) dan Rp 40 triliun akan kami selesaikan sampai 2018," ucap Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Adityawarman, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (10/12).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Apa usia Bumi? Dilaporkan ScienceFocus, Jumat (7/7), faktanya Bumi telah berusia 4,54 miliar tahun.
-
Apa yang diimbau BMKG kepada pemudik yang akan melalui Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Apa saja kegiatan yang dilakukan Relawan Bakti BUMN di Meunasah Asan? Relawan yang lolos seleksi dari BUMN itu nantinya akan mengadakan berbagai kegiatan dari 15 – 17 Agustus 2023 dalam tiga bidang yaitu pendidikan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan lingkungan hidup.
Meski membutuhkan modal yang besar untuk membiayai proyek-proyeknya, Adityawarman mengaku belum memiliki komitmen pembiayaan dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) selaku lembaga yang secara khusus membiayai proyek-proyek infrastruktur di Asia.
"Kita lihat dulu, karena kami masih cukup kuat. Namun kalau kita lihat awal tahun perlu akan kami lakukan pendekatan ke sana," jelasnya.
Meski demikian, perseroan tidak menutup peluang untuk mengajukan pendanaan infrastruktur ke AIIB, terlebih lagi untuk proyek-proyek yang membutuhkan pendanaan besar.
"Kita sedang jajaki. Karena saat ini mitra sebagian sudah dengan bank BUMN. Kalau memang nanti ada proyek yang besar ya kita akan jajaki," imbuhnya.