Jelang diresmikan, LRT Palembang bakal ditinjau langsung Jokowi
Pembangunan LRT Sumsel ini merupakan implementasi dari program pembangunan perkeretaapian yang tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) Tahun 2030 yang disusun oleh Kementerian Perhubungan.
Presiden RI Joko Widodo hari ini berkunjung ke Palembang, Sumatra Selatan. Di sana, Jokowi akan melihat langsung kesiapan pengoperasian Light Rail Transit (LRT).
"Pembangunan LRT Sumsel dilaksanakan untuk melayani kebutuhan transportasi massal untuk masyarakat di wilayah Sumatera Selatan serta dalam rangka mendukung perhelatan besar Asian Games 2018 yang berpusat di Jakarta dan Palembang," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri dalam keterangannya, Jumat (13/7)
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Apa tujuan pembangunan LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai)? Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome – Manggarai) bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral."Kami berharap pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai menjadi solusi kemacetan dan meningkatkan penggunaan transportasi publik, sehingga mengurangi kemacetan di Kota Jakarta," kata dia.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Bagaimana cara pembangunan LRT Bali menggunakan mesin bor? Setelah ini, proses pembangunan yang baru akan dimulai adalah pembangunan stasiun di Sentral Parkir Kuta kemudian dilanjutkan pembuatan jalur terowongan itu juga akan menggunakan mesin bor yang didatangkan dari Tiongkok.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan LRT Jakarta Fase 1B? BUMD Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan LRT Jakarta Fase 1 B Veledrom-Manggarai yang progresnya mencapai 26,6 persen pada akhir Agustus, siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September."Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta sudah mencapai 26.64 persen dengan deviasi positif," kata Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro, Dian Takdir dalam keterangan tertulis, Kamis (5/9). Ia mengatakan Pemprov DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antar moda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome."Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B maka stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya," kata dia.
-
Apa tujuan dari upacara pengeruwakan dalam proyek LRT Bali? "Ngeruwak itu, adalah upacara untuk memulai semua kegiatan termasuk groundbreaking," kata Direktur Utama PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra."Tujuannya adalah untuk melakukan pembersihan secara skala dan niskala (spiritual) sehingga mendapatkan perlindungan dari pemilik alam semesta," jelasnya.
Pembangunan LRT Sumsel telah dimulai sejak tahun 2015 lalu. Pembangunan LRT Sumsel ini merupakan implementasi dari program pembangunan perkeretaapian yang tercantum dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) Tahun 2030 yang disusun oleh Kementerian Perhubungan.
Ini kemudian semakin dikuatkan dengan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 yang mengalami perubahan menjadi Perpres Nomor 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, menjadi dasar kebijakan dimulainya pembangunan LRT Sumsel.
Dengan alokasi pembiayaan yang berasal dari APBN sebesar Rp 10,9 triliun, jalur LRT Sumsel akan menghubungkan Bandara Internasional Mahmud Badaruddin II menuju kawasan Jakabaring sport city serta stasiun tujuan akhir, Sta. DJKA sepanjang 22,3 Km.
Pada saat dioperasikan, terdapat 13 stasiun pemberhentian, terdiri atas : Sta. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin, Sta. Asrama Haji, Sta. Punti Kayu, Sta. RSUD, Sta. Garuda Dempo, Sta. Demang, Sta. Bumi Sriwijaya, Sta. Dishub, Sta. Cinde, Sta. Ampera, Sta. Polresta, Sta. Jakabaring dan Sta. DJKA.
Pada saat dioperasikan, lama waktu berhenti di setiap stasiun kurang lebih 40 detik. Khusus di Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang merupakan stasiun awal serta Stasiun DJKA yang merupakan stasiun tujuan akhir (begitupun sebaliknya) lama waktu berhenti adalah sekitar 5 menit.
Adapun waktu tempuh perjalanan LRT Sumsel dari Sta. Bandara hingga Sta. DJKA adalah 49 menit, dengan pengaturan headway antar kereta 17 menit. "Sehingga dalam satu hari akan ada 108 perjalanan LRT Sumsel dengan menggunakan 6 trainset LRT," tambah Zulfirkri.
Waktu pengoperasian LRT Sumsel ini dimulai pukul 04.00 WIB dan berakhir pukul 22.20 WIB, sehingga lama waktu operasi LRT Sumsel adalah 18 jam 20 menit.
Dibangun dengan konsep konstruksi elevated track (jalur layang), LRT Sumsel menjadi LRT yang pertama kali dibangun serta dioperasikan di Indonesia.
"Hal tersebut di atas menjadi catatan sejarah baru bagi pengembangan perkeretaapian Indonesia. Patut mendapatkan apresiasi, karena LRT Sumsel ini merupakan karya putra-putri Indonesia. Sejak dimulainya tahapan konstruksi, pembangunan fasilitas operasi, pembangunan stasiun, penyediaan sarana train set LRT, tahapan pengujian prasarana dan sarana hingga pengoperasian LRT Sumsel ini, semuanya dilakukan oleh putra-putri terbaik Indonesia," pungkasnya.
(mdk/idr)