Jepang niat kembangkan minyak nabati dari limbah padi di Indonesia
Indonesia dipilih karena merupakan penghasil padi terbesar ketiga setelah China dan India.
Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang utama bagi Indonesia, di mana pada 2015 menduduki posisi ketiga sebagai negara tujuan ekspor utama. Di bidang investasi, Jepang menjadi investor terbesar ketiga di Indonesia setelah Malaysia dan Singapura.
Gubernur Prefektur Wakayama, Yoshinobu Nisaka, mengatakan pihaknya berencana untuk investasi di Indonesia dalam pengolahan minyak nabati berbahan baku sekam padi. Nantinya, hasil pengolahan tersebut bisa menjadi minyak untuk kebutuhan sehari-hari.
"Ada satu perusahaan (di Indonesia) yang kira-kira memang dimaksud yang mau kita fasilitasi, tapi bukan sekam padi. Lebih tepatnya bubuk dari kulit padi. Itu memang bisa diambil minyak kasar yang nantinya diolah menjadi minyak yang bisa digunakan," kata Yoshinobu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (19/4).
Dia menambahkan, saat ini volume produksi padi di Jepang sudah mulai berkurang, sehingga memerlukan bahan baku agar produksi minyak nabati sekam padi bisa terus berkembang.
"Jadi mereka kehabisan bahan baku untuk diolah dan saat ini mencari sumber dari berbagai tempat. Dan mereka pikir yang berpotensi ke Indonesia. Ini kami fasilitasi," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak menjelaskan, Indonesia merupakan negara penghasil beras ketiga terbesar di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan India. Hal inilah yang menyebabkan Prefektur Wakayama mau berinvestasi dalam pengolahan minyak nabati sekam padi di Tanah Air.
"Ini merupakan peluang bagi produsen beras Indonesia untuk mengolah limbah berasnya menjadi produk yang lebih bernilai tambah," terang Nus di tempat yang sama.
Baca juga:
Kadin optimis pemerintah bisa tarik investasi Jerman ke Indonesia
Sejak 2010, investasi Jerman serap 38.382 tenaga kerja Indonesia
Pemerintah incar investasi dari 20 perusahaan Belanda
Kuartal I-2016, pemerintah yakin ekonomi RI tumbuh 5,2 persen
Perusahaan reklamasi Australia siap masuk RI bawa Rp 250 M
6 Tips sukses jadi investor properti bagi pemula
Mentan Amran sediakan lahan untuk investasi Denmark di Indonesia
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa saja peluang investasi di Sulut yang dibeberkan Wagub Kandouw ke investor Jepang? Peluang investasi tersebut diantaranya ekspor komoditi Sulut, investasi geothermal sebagai energi terbarukan, transformasi digital pariwisata, industri perikanan serta pengembangan kapasitas SMK dalam menyiapkan tenaga kerja profesional untuk siap bekerja di sektor industri di Jepang.
-
Bagaimana cara membagi anggaran untuk investasi? Martua menyarankan adanya pembagian porsi alokasi anggaran untuk berinvestasi.“Untuk pemula, secara umum bisa dialokasikan dengan pembagian 40% - 30% - 20% dan 10%," rinci Martua.
-
Apa yang perlu dilakukan untuk menghindari jebakan investasi? Tak banyak yang tahu, jika investasi memang termasuk salah satu cara menjadi miliarder tanpa modal besar paling efektif. Akan tetapi, Anda perlu berhati-hati memilih instrumen investasi. Jangan mudah terjebak investasi spekulatif, yaitu jenis investasi dengan tawaran keuntungan terlalu besar dan cenderung tidak normal. Alih-alih untung, Anda justru berisiko terkena penipuan saat memilih instrumen investasi semacam ini.
-
Kapan orang kaya berinvestasi? Orang kaya berinvestasi untuk jangka panjang dan tidak panik saat pasar bergejolak.