Jero Wacik: Tarif listrik naik bentuk kesuksesan SBY
Jero Wacik menyebut, kesejahteraan naik sehingga kebutuhan listrik naik. Maka perlu membangun pembangkit listrik lagi.
Menteri ESDM Jero Wacik kembali membangga-banggakan kinerja era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kali ini Jero Wacik menyebut, kenaikan tarif listrik yang mulai berlaku bulan depan sebagai gambaran kesuksesan SBY dalam pembangunan ekonomi.
"Ini hasil pembangunan Pak SBY, kesejahteraan naik dan kebutuhan listrik naik. Maka perlu membangun pembangkit listrik lagi. Tidak boleh lagi pakai utang," ucap Jero di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (11/6).
-
Kenapa pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik? Hal tersebut guna menekan penggunaan bahan bakar fosil, mengurangi emisi karbon, dan mendorong transformasi industri serta mendorong ketahanan energi nasional.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi ke kendaraan listrik? PLN siap mendukung upaya pemerintah dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pengguna EV tidak perlu risau, sebab infrastruktur telah dibangun lebih merata. Apalagi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) telah siap, mudah dan nyaman digunakan.
-
Kapan kebakaran tiang listrik terjadi? Insiden terjadi ketika hujan deras tengah mengguyur lokasi tersebut.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Kendaraan Listrik Sedunia? Hari Kendaraan Listrik Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 9 September, merupakan momentum penting dalam upaya global untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi lingkungan.
Semakin tingginya kebutuhan listrik membuat PLN membutuhkan dana besar untuk membangun pembangkit baru. Pemerintah mengaku pernah mencoba dengan pendekatan pendanaan pemerintah-swasta atau public private partnership (PPP) namun tidak mudah dan terbentur pembebasan lahan.
"PLN harus nambah membangun listrik dan harus ada uang dong. Uang darimana? kalau corporate itu dari income. Harus ada tambahan income. Jadi harus menaikkan tarif listrik," tegasnya.
Mantan menteri pariwisata ini mengakui, 2-3 juta pelanggan baru ditolak karena kapasitas listrik tidak mencukupi. "Saya tahu ini berat dan saya menaikkan secara bertahap. Terasa mungkin tidak terlalu," tutupnya.
Sebelumnya, komisi VII DPR RI akhirnya menyetujui rencana kenaikan tarif listrik mulai Juli 2014 mendatang. Menteri ESDM Jero Wacik juga setuju kenaikan tarif listrik industri dan rumah tangga tersebut.
Mulai bulan depan atau Juli 2014, akan ada 6 jenis pelanggan yang akan mengalami kenaikan tarif listrik. Mulai dari industri golongan I-3 non publik atau non Tbk dengan kenaikan rata rata 11,57 persen yang dilakukan setiap dua bulan mulai Juli 2014 mendatang.
Kedua, rumah tangga golongan R-2 dengan daya 3.500 VA sd 5.500 VA, kenaikan bertahap rata rata 5,70 persen. Kenaikan tarif listrik pemerintah golongan P2 diatas 200 KvA secara bertahap rata rata 5,36 persen setiap dua bulan.
"Penghematan 3 opsi ini Rp 5,25 triliun. Subsidinya menjadi Rp 90,10 triliun dari awalnya Rp 95,35 triliun," kata Jero Wacik, kemarin.
Rumah tangga dengan golongan R-1 dengan daya 2.200 VA dengan kenaikan rata rata 10,43 persen yang dilakukan setiap dua bulan.
Rumah tangga golongan R-1 dengan daya 1.300 VA mengalami kenaikan rata rata 11,36 persen dan dilakukan setiap dua bulan. Penerangan jalan umum juga mengalami kenaikan listrik secara bertahap sebesar 10,69 persen.
"Kalau semua dari 6 opsi ini maka penghematan akan mencapai Rp 8,51 triliun. Siapapun jadi presiden kedepanya dengan menaikan ini maka subsidi tidak lagi memberatkan. Ini kita lakukan agar tidak memberatkan pemerintah baru," tutupnya.
(mdk/noe)