Jokowi Apresiasi BI Buat Rupiah Menguat Signifikan Hingga Rp 14.500 per USD
Jokowi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan BI untuk mengendalikan nilai tukar Rupiah dengan menaikkan suku bunga. Hal ini dinilai cukup ampuh untuk mengerek nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi upaya Bank Indonesia (BI) dalam memperkuat nilai tukar Rupiah. Alhasil, saat ini kurs rupiah tercatat di level Rp 14.488 per dolar Amerika Serikat (USD).
Jokowi mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan BI untuk mengendalikan kurs Rupiah dengan menaikkan suku bunga. Hal ini dinilai cukup ampuh untuk mengerek nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
"Selamat kepada BI, dan jajaran bahwa di tengah gejolak global yang tengah mengguncang kita, BI terus membela kurs Rupiah, kita sadar betul
betapa beratnya pertempuran dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, melakukan intervensi dan menaikkan suku bunga guna stabilkan kurs. Dan Alhamdulillah dalam 2-3 minggu terakhir Rupiah menguat signifikan, kemarin sudah kembali pada kisaran Rp 14.500 per Dolar," ujar dia di JCC, Jakarta, Selasa (27/11).
Tak sampai di situ, BI juga berani menaikkan suku bunga acuannya hingga jadi 6 persen pada pertengahan bulan ini. Hal tersebut dinilai sebuah kejutan yang diharapkan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Dan baru saja kita lihat, 15 November, BI dan jajaran menunjukkan keberanian, memberikan kejutan kepada pasar, menaikkan suku bunga 6 persen. Yang saya anggap berani itu bukan besarnya kenaikan tapi kejutannya. Mengapa? bahwa 31 ekonomi yang disurvei, hanya 3 yang punya ekspektasi BI kenaikan suku bunga itu," jelas dia.
Menurut Jokowi, upaya yang dilakukan BI ini mendapatkan sambutan yang baik dari pasar. Hal tersebut diperlukan di tengah ketidakpastian yang terjadi pada ekonomi global.
"Ini disambut positif oleh pasar dan persepsinya BI tunjukkan ketegasan, determinasi untuk membentengi nilari tukar Rupiah dan mungkin dalam bahasa keseharian kita bisa disebut taringnya BI keluar. Keberanian seperti inilah yang kita butuhkan. Di saat menghadapi ekonomi dunia banyak ketidakpastian," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rupiah Terus Menguat di Level Rp 14.492 per USD
Rupiah Bergerak Fluktuatif di Level Rp 14.535 per USD
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat Atas Dolar Amerika
Awal November, BI Catat Rp 25 Triliun Dana Asing Masuk Indonesia
BI Optimistis Rupiah Akan Terus Menguat, Ini Sebabnya
Rupiah Ditutup Menguat di Level Rp 14.612 per USD