Jokowi: Dalam tiga tahun swasembada pangan tanpa tambahan lahan
Jika tidak produktif, tambahan lahan pertanian dinilai tidak efektif.
Presiden terpilih Joko Widodo berjanji dalam tiga tahun pemerintahannya, Indonesia sudah swasembada pangan. Bahkan, Indonesia tidak akan lagi mengimpor pangan, gula dan lain sebagainya. Di tahun ke 4, Jokowi menargetkan Indonesia akan ekspor pangan.
Dia menegaskan mengejar swasembada pangan tidak harus dilakukan dengan menambah lahan. Swasembada pangan akan dikejar dengan mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di sektor pertanian.
"Swasembada pangan dengan menggunakan varietas-varietas yang menghasilkan benih padi yang unggul. Dalam satu hektar harus menghasilkan 8 sampai 12 juta ton," kata Jokowi dalam menyampaikan kuliah umum di Kantor LIPI, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/9).
Jokowi meminta pemikiran penambahan lahan pertanian dihilangkan. Jika tidak produktif, tambahan lahan pertanian dinilai tidak efektif. Sebagai contoh saat ini satu hektar sawah Indonesia hanya bisa menghasilkan 4 sampai 6 juta ton padi. "Dulu sawah panen sekali setahun nanti kita jadikan 3 kali. Banyak sekali tidak produktif sekarang, kita bawa produktif ini akan melonjak."
Setelah berhasil swasembada, lanjut Jokowi, pihaknya berjanji mengembangkan ke sektor hilir. Produk pertanian Indonesia harus diolah dan kemudian di ekspor keluar negeri. "Nanti harus dikerjakan jadi jus atau ekstrak jus, dan ini komoditas ekspor. Betul betul riset kita dibutuhkan, riset inovatif kita terus kita perbaiki dari tahun ke tahun," ungkapnya.