Jokowi dan Prabowo di Mata Pengusaha
Sejauh ini kedua pasangan capres cawapres belum ada yang mengelaborasi terkait inklusivitas ekonomi tersebut. "Dari visi misi, itu belum pernah elaborasi. Belum pernah ada perdebatan.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani membandingkan dua kandidat calon presiden RI yaitu Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Shinta membandingkan kedua calon presiden dari sisi ekonomi, tentunya untuk kebaikan banyak pihak.
"Kalau perbandingan, dua - duanya (capres cawapres) ya pasti untuk kebaikan, kita tahu lah. Maka saya tadi sebutkan, ekonomi yang inklusif, itu sudah pasti. Bahwa kita mau tumbuh lebih besar tentu, harus ada inklusivitas aspeknya. Ini yang akan menjadi prioritas buat tiap kandidat," kata Shinta saat ditemui dalam acara Indonesia Economic Forum bertajuk Connecting Indonesia a New Five Year Agenda, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (21/11). Acara tersebut juga dihadiri oleh Capres RI nomor urut 02, Prabowo Subianto.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Bagaimana Prabowo bisa menyatu dengan Jokowi? Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo bertemu Jokowi di Istana? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan.
-
Apa yang dibahas Prabowo dan Jokowi saat bertemu? Juru Bicara Menteri Pertahanam Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, pertemuan Prabowo dengan Jokowi untuk koordinasi terkait tugas-tugas pemerintahan. "Koordinasi seperti biasa terkait pemerintahan," kata Dahnil saat dikonfirmasi, Senin (8/7). Dia menjelaskan, koordinasi tugas tersebut mencakup Prabowo sebagai Menteri Pertahanan maupun sebagai Presiden terpilih 2024-2029.
Namun sayangnya, kata Shinta, sejauh ini kedua pasangan capres cawapres belum ada yang mengelaborasi terkait inklusivitas ekonomi tersebut. "Dari visi misi, itu belum pernah elaborasi. Belum pernah ada perdebatan.
Saat ini, Shinta menilai kampanye belum benar-benar menyentuh substansi yang sesungguhnya. Di satu pihak, petahana menjalankan kebijakan yang ada. Di lain pihak, oposisi baru sebatas mengomentari kebijakan-kebijakan yang dijalankan oleh pemerintahan saat ini.
"Kampanye belum jalan ke substansi. Kalau pak Joko Widodo beliau memang presiden, melakukan tugas - tugasnya sebagai kepala negara. Mungkin perdebatan antar kandidat belum kelihatan, selain memang oposisi memberikan tanggapan kebijakan pemerintah yang dianggap tidak benar," ujarnya.
Shinta mengungkapkan, sebenarnya kebijakan pemerintah saat ini sudah banyak yang bagus, namun pada kenyataannya di lapangan masih belum seperti yang diharapkan. "Tapi masalahnya implementasi nya di lapangan belum jalan. Dari regulasi, perizinan. Tadinya pusat dan daerah mau diintegrasikan, misal lewat OSS. Belum jalan. Masih banyak tumpang tindih sekarang antara pusat dan daerah."
"Policy jelas, kenyataannya gak jalan di lapangan," tutupnya.
Baca juga:
Fadli Zon Sebut Saran Jokowi ke Baiq Nuril soal Grasi Bisa Permalukan Bangsa
Paket Ekonomi Dikritik Pro Asing, Kubu Jokowi Sebut Prabowo Pakai Politik Genderuwo
2019, Presiden Jokowi Perintahkan Perombakan Besar-besaran Sistem Pendidikan Vokasi
Presiden Jokowi: Ada 7 Startup Unicorn di ASEAN, 4 Berasal Dari Indonesia
Prabowo Kritik Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi, Sebut Pemerintah Langgar UUD 45