Jokowi Kebut Pembangunan Infrastruktur Demi Cegah Guncangan Ekonomi Global Rembes ke Indonesia
Komitmen Jokowi tersebut dibuktikan lewat alokasi anggaran infrastruktur di 2024 senilai Rp422,7 triliun.
Komitmen Jokowi tersebut dibuktikan lewat alokasi anggaran infrastruktur di 2024 senilai Rp422,7 triliun.
Jokowi Kebut Pembangunan Infrastruktur Demi Cegah Guncangan Ekonomi Global Rembes ke Indonesia
Jokowi Kebut Pembangunan Infrastruktur Demi Cegah Guncangan Ekonomi Global Rembes ke Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tahun terakhir masa jabatannya masih akan tetap mengandalkan pembangunan infrastruktur.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan langkah ini diambil guna memitigasi guncangan ekonomi di tengah banyak ketidakpastian saat ini.
- Daya Saing Infrastruktur RI Naik ke Peringkat 51, Jokowi: Kita Masih Perlu Kerja Keras
- Jokowi Blak-blakan Alasan Bangun Infrastruktur Besar-besaran
- Jokowi Pastikan Pelemahan Rupiah Tak Ganggu Sektor Rill dan Keuangan, Ini Alasannya
- Prabowo Puji SBY jadi Pondasi Keberhasilan Jokowi Bangun Infrastruktur dan Tekan Kemiskinan
Komitmen Jokowi tersebut dibuktikan lewat alokasi anggaran infrastruktur di 2024 senilai Rp422,7 triliun.
Anggaran tersebut naik 5,8 persen dari realisasi tahun 2023 sebesar Rp399,6 triliun.
merdeka.com
"Dengan pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan akan melemah 3 persen, pemerintah telah menetapkan anggaran infrastruktur di 2024 sebesar Rp422,7 triliun. Terutama untuk dorong percepatan dan pemerataan pembangunan," kata Airlangga dalam acara puncak Konstruksi Indonesia 2023 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (1/11).
Airlangga mengatakan Presiden Jokowi selalu meminta agar pembangunan infrastruktur tetap masif dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Alasannya, ini menjadi cara Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
Sehingga sektor kontruksi bisa terus bergerak dan menghasilkan efek domino kepada sektor lain.
"Sekaligus sektor konstruksi berikan multiplier efek pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja,"
kata Airlangga.
Sektor konstruksi pada kuartal III-2023 mampu tumbuh 5,23 persen (yoy), dan berkontribusi 9,43 persen terhadap PDB.
Tentunya didorong oleh realisasi investasi yang mencapai Rp347 triliun di periode tersebut.
"Indikator investasi juga kita lihat capaian dari realisasi investasi Rp374 triliun," kata Airlangga.
Airlangga menekankan, pembangunan infrastruktur perlu didukung sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), serta harus memperhitungkan kerentanan terhadap bencana dan kesejahteraan masyarakat di sekitar proyek.
Tak hanya itu, transformasi proses konstruksi menjadi penting.Terutama bagi masyarakat sekitar agar konstruksi tradisional mengikuti konstruksi modern.
"Tentunya efisiensi penggunaan SDA, inovasi, dan pelibatan masyarakat jadi penting," ungkapn Airlangga.
Kondisi ini terjadi karena industri konstruksi dalam 10 tahun terakhir masih tergantung pada model bisnis lama yang telah berusia puluhan tahun.
Dengan model digital, Airlangga berharap itu bakal mempercepat progres pembangunan konstruksi.
"Tentu untuk wujudkan itu beebrapa prasyarat harus dipenuhi, antara lain pola pikir yang kolaboratif, visi misi digital leadership, serta enabling policy dan SDM yang andal,"
pungkas Airlangga.