Jokowi Minta Luhut Buat Terobosan Baru Tekan Defisit Transaksi Berjalan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan fokus membuat terobosan baru guna menekan defisit transaksi berjalan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan fokus membuat terobosan baru guna menekan defisit transaksi berjalan.
"Pertama menyiapkan, membuat program-program terobosan dalam rangka menekan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Jokowi menginginkan, peningkatan investasi sejalan dengan pengurangan ketergantungan pada barang impor, khususnya BBM. BBM disebut salah satu pemicu terbesar defisit neraca perdagangan. Pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini menekankan produksi minyak dalam negeri harus terus ditingkatkan.
"Sehingga implementasi kebijakan EBT juga harus dipercepat lagi, terutama percepatan mandatory dari B20 ke B30 dan melompat dari B50 ke B100," sambungnya.
Dia kemudian menyoroti soal investasi. Dia ingin ke depan investasi fokus pada beberapa kawasan saja, salah satunya Morowali, Sulawesi Tengah.
"Saya ingin contoh yang ada di Morowali bisa dicopy untuk produk bahan mentah yang selama ini kita ekspor seperti bauksit, kenapa tidak dibuat jadi barang setengah jadi atau barang jadi sekalian dengan menggandeng BUMN atau swasta," ucap dia.
Baca juga:
Terungkap, Misi Khusus Presiden Jokowi untuk Menkeu Sri Mulyani di Periode II
Bank Dunia Sarankan Pemerintah Jokowi Beri Karpet Merah Investor Asing
Defisit Transaksi Berjalan Kian Melebar, Rupiah Masih Akan Loyo di 2020
Sri Mulyani Dukung Instrumen Fiskal Tekan Pelebaran Defisit Transaksi Berjalan
Rizal Ramli Ramal Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 4,5 Persen
Jurus BI Tekan Defisit Transaksi Berjalan